Mentan SYL Ajak Instansi Pemerintah untuk Bangkitkan Kedelai Nasional

Jumat, 22 April 2022 – 21:10 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Limpo. Foto: Kementan

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pertemuan untuk mempercepat pengembangan kegiatan kedelai dan evaluasi kegiatan tanaman pangan, Kamis (21/4)

Adapun pertemuan itu dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di 14 Provinsi sentra kedelai.

BACA JUGA: Tim Kementan Keliling Pasar di Aceh untuk Pantau Harga 12 Bahan Pokok

Menteri Pertanian Syahrul Limpo menyampaikan bahwa peluang untuk mengembalikan kejayaan kedelai lokal harus ditangani serius.

“Kita niatkan kedelai menjadi bagian dari kehidupan kita, yang kurang lebih 15 tahun tergantung kepada negara lain “ kata Mentan SYL.

BACA JUGA: Keren, Kementan Lepas Puluhan Petani Muda Indonesia Magang ke Jepang

Mentan SYL berharap mulai dari hulu hingga hilir selalu semangat dalam berjuang untuk membangkitkan kedelai Indonesia.

Dengan situasi yang menguntungkan saat ini karena harga kedelai lokal sangat menjanjikan dibanding impor.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Pasokan dan Harga 12 Bahan Pangan Pokok di Sulbar Aman

Hal itu, menurut dia, menjadi momen yang tepat untuk percepatan kebangkitan kedelai nasional.

Diketahui, kegiatan pengembangan Kawasan kedelai tahun 2022 seluas 52.000 hektar di 16 Provinsi.

Kemudian, untuk menambah gairah petani menanam kedelai telah disetujui tambahan anggaran pengembangan kedelai melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2022, seluas 300.000 ha di 14 provinsi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan perlunya beberapa langkah percepatan dengan mengundang Dinas Pertanian daerah untuk segera mengusulkan calon petani dan calon lokasi (CPCL).

Kemudian dari BSPB juga perlu mendukung untuk proses sertifikasi benih kedelai.

Terkait peningkatan produksi kedelai, memang diperlukan percepatan adopsi tenologi budi daya kedelai yang terbarukan dari rata-rata produktivitas 1,5 ton per hektar bisa ditingkatkan menjadi 2-3 ton per hektar.

Menurut dia, pada dasarnya ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar 200 sampai 250 ribu ton per bulan.

"Kami perlu backup semua pihak supaya bisa meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya,” jelas Suwandi.

Pola pengembgan kedelai saat ini dengan melibatkan offteker untuk menjamin kepastian harga hasil panen petani.

“Kami dorong juga petani supaya bisa memanfaatkan KUR disamping kita juga menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu, kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton perhektar,” tambah Suwandi.

Sementara itu Kementerian Pertanian juga sudah mempersiapkan langkah antisipasi untuk menjaga stok pangan dalam bulan Ramadan hingga Lebaran.

Dia menyebutkan, stok beras hingga akhir Mei 2022 diperkirakan 9,84 juta ton dengan telah memperhitungkan panen raya.

Pemerintah juga menjamin ketersediaan stok 12 komoditi pangan relatif aman menjelang Ramadan hingga Lebaran sebanyak 12 kebutuhan pangan pokok, yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng semua tersedia cukup aman. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Kembali Gelar Pelatihan Sejuta Petani Penyuluh, Ini Tujuannya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler