Mentan SYL Gairahkan Integrated Farming untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Sabtu, 19 Desember 2020 – 15:33 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah meninjau kawasan pertanian dengan budi daya integrated farming, Sabtu (19/12), di Jawa Tengah. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, KARANGANYAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah meninjau kawasan pertanian dengan budi daya integrated farming atau pertanian terintegrasi, Sabtu (19/12).

Pertanian terintegrasi itu dikembangkan petani di Desa Kragan, Gedongrejo, Kabupaten Karanganyar, dan di Desa Giri Roto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Dampingi Luhut Panjaitan, Syahrul Yasin Limpo Yakin Januari Selesai

Pertanian terintegrasi ini meliputi budi daya padi, kelapa genjah, jeruk, rumah hidroponik (sayuran), bebek, ikan nila dan lele sistem bioflok dalam satu kawasan berbasis korporasi.

Mentan SYL mengatakan model pertanian terintegrasi merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi dan secara holistiknya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA: Pertanian Berkembang Pesat, Kinerja Kementan di Bawah Syahrul Yasin Limpo Dipuji Akademisi

Menurutnya, pertania terintegrasi adalah langkah nyata pemerintah untuk menjadikan Indonesia makin tangguh dalam menghadapi tantangan apa pun, khususnya pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian global.

"Selain akselerasi produksi, kita (Kementan) wujudkan juga sampai pada tahap hilirisasi (industri) menghasilkan pangan berkualitas ekspor," kata SYL, yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim itu.

BACA JUGA: Arahan Mentan SYL, Kementan Komitmen Tingkatkan Transparansi dan Mencegah Korupsi

Dia menginginkan pertanian integrasi itu tidak hanya di lokasi ini saja, melainkan bisa ada di setiap kecamatan.

"Sehingga menjadi percontohan nasional yang terbangun proses bisnisnya sampai di ujung," ungkapnya.

Menurut SYL, pertanian terintegrasi juga merupakan terobosan meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi menjadi 4 kali tanam dan panen dalam setahuan atau dikenal IP400.

Pola IP400 ini harus terbangun di semua wilayah Indonesia sehingga pencapaian produksi beras naik tajam.

"Pak Dirjen Tanaman Pangan (Suwandi) saya perintahkan pola IP400 budi daya padi harus masif, ada di semua kecamatan," katanya.

Menurutnya, perlu mulai memperkenalkan konsep pertanian terintegrasi menuju zero waste, sehingga pangan makin kuat dalam tantangan apa pun.

"Kita (Kementan) akan bikin konsep pertanian berbasis korporasi dan industri kerakyaratan yang lebih kuat," ungkapnya.

Semua produk seperti tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dibangun untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi.

"Kita (Kementan) bangun di seluruh Indonesia," tegasnya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapreasi perhatian Mentan SYL dalam menggelontorkan pilot project integrated system farming di Karanganyar.

Menurutnya, ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat desa, dan mendorong generasi muda terjun ke pertanian secara maju.

"Semoga terus mengembangkan sektor pertanian untuk selalu membela negara. Terima kasih atas bantuan Pak Menteri Pertanian yang telah memberikan banyak bantuan. Pertanian adalah sektor penyumbang ekonomi paling top di tengah pandemi Covid-19," ucapnya.

Direktur Tanaman Pangan Suwandi menambahkan Kementan fokus mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bibit dan sarana produksinya lainnya hingga aspek hilirisasinya.

Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di semua daerah sehingga ketahanan pangan nasional terbangun secara menyeluruh.

"Integrated farming juga artinya diarahkan berbasis zero waste. Artinya penggunaan eksternal input diminimalisir, apa yang ada di dalam in situ diputar agar efisien di sisi input. Mengoptimalkan potensi yang ada dihasilkan petani itu sendiri," terang Suwandi. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler