jpnn.com, BULUKUMBA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi hamparan lahan sawah seluas 250 hektar di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dengan kunjungan itu, Mentan juga ingin melakukan pengembangan budidaya padi IP400 atau penanaman padi 4 kali setahun.
BACA JUGA: Kementan Bergerak Cepat Menangani Kasus Antraks di Gunung Kidul
Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu berencana memperluas pengembangan budidaya padi IP400 menjadi 2.000 hektar.
Jika terbilang sukses dia ingin meningkatkan lagi hingga 10.000 hektar.
BACA JUGA: Kementan Gandeng Pos Indonesia untuk Perkuat Lalu Lintas Ekspor Pertanian
"Program padi IP400 ini merupakan upaya mendorong produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani dengan bertani yang maju, mandiri, dan modern yang mengoptimalkan potensi sumberdaya alam," kata pria yang akrab disapa Menteri SYL itu saat melakukan kunjungan ke Desa Bialo, Kec. Gantarang, Bulukumba, Minggu (6/2).
Dia menambahkan air dan sinar matahari tersedia sepanjang musim.
BACA JUGA: Begini Cara Kementan Tingkatkan Produksi Lewat Budidaya Padi Ramah Lingkungan
Karena itu, kata dia, harus dioptimalkan untuk kemajuan pertanian agar tetap tanguh di tengah dampak perubahan iklim.
Mentan SYL menuturkan budidaya padi IP400 itu harus diperluas sehingga di tahun ini bantuan ditingkatkan menjadi 2.000 hektar.
Kunci program IP400, yakni menggunakan benih genjah, kualitas unggul, pupuk berimbang, pupuk organik, dan manajemen air irigasi.
"Dengan produktivitas 5 ton perhektar, penghasilan diperoleh petani Rp 30 juta perhektar. Jika 1.000 hektar, penghasil diperoleh Rp 30 miliar permusim tanam dan jika musim tanam 4 kali setahun, diperoleh Rp 120 miliar," ungkapnya.
"Artinya penghasilan petani mencapai Rp 10 juta perbulan. Bisa kita hitung jika luasanya meningkat menjadi 2.000 hektar. Stok beras kita makin tangguh," sambungnya.
SYL menginginkan pengembangan budidaya padi di Bulukumba harus naik kelas.
Untuk itu, kualitas penggilingan padi harus naik kelas dengan kapasitas penggilinganya naik dan menghasilkan beras berkualitas tinggi.
Sehingga ke depan tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga ekspor.
"Saya dukung pakai dana KUR, tidak boleh manja-manja dengan bantuan, APBN tidak cukup, petani harus berpikir dan bertindak maju," tegasnya.
Tidak hanya padi, Mentan SYL pun mendorong kemajuan pertanian Bulukumba, yakni budidaya komoditas strategis dan unggulannya lainnya seperti kelapa, sapi, kopi, dan jagung.
Mekanisasi pertanian didorong termasuk fasilitas dana KUR yang lebih besar.
"Bantuan harus kita fokuskan dalam skala ekonomis dulu yang jelas memberikan hasil," ungkapnya.
Bulukumba, lanjut dia, punya potensi lahan kelapa 13 ribu hektar.
"Fokuskan dulu bantuan pengembangannya 2 ribu hektar berikut kita bangun hilirisasinya," kata Mentan SYL.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyebutkan pihaknya dan masyarakat Bulukumba sangat mengapresiasi bantuan Kementerian Pertanian (Kementan).
Dia berharap memberikan perhatian yang lebih besar untuk kemajuan sektor pertanian.
Alhasil, berkat dukungan Kementan, sektor pertanian menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi Bulukumba.
"Berdasarkan data, nilai dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dari tahun 2015 sampai 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan PDRB," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf mendukung penuh program dan gebrakan Mentan SYL dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Menurutnya, program pertanian memang harus melalui langkah-langkah inovatif agar petani tidak dimanjakan terus dengan bantuan pemerintah.
"Kita dorong program Pak Mentan SYL menumbuhkan inovasi, petani milenial, peningkatan produksi, dan hilirisasi serta pasar ekspornya agar petani semakin maju," ujarnya. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Penerapan Smart Farming Genjot Produksi dan Ekspor Pertanian
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian