Mentan SYL Pimpin Penanaman Perdana Jagung di Wilayah Khusus Kabupaten Karawang

Sabtu, 11 Juni 2022 – 20:48 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin penanaman perdana jagung di lahan yang sedang dikembangkan menjadi wilayah khusus di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/6). Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, KARAWANG - Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan tanam perdana jagung di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan rangkaian pengembangan wilayah khusus di Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2022.

BACA JUGA: Guru Besar IPB dan ITB Sambut Baik Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintah mendorong masyarakat agar melakukan penanaman secara terpadu, baik pada saat pengambilan bibit maupun penjualan hasil panen.

"Saya mau bilang pertanian itu hebat, Bapak. Kalau kita mau memperbaiki ekonomi keluarga, mau membangkitkan semangat rakyat jawabanya ya pertanian, Bapak," kata Mentan SYL, Sabtu (11/6).

BACA JUGA: Kementan Ajak Jajarannya Jaga Ketahanan Pangan Nasional, Ini Tujuannya

Mentan SYL menyebutkan dari 200 hektare yang direncanakan, penanaman jagung di wilayah khusus Karawang ini diharapkan bisa meluas jadi 1.000 hektare.

Apalagi Karawang merupakan kabupaten subur yang memiliki kecukupan air relatif banyak.

BACA JUGA: Kementan Berkomitmen Realisasikan 100 Persen Pengadaan Alsintan Bersertifikat TKDN

Terkait modal, kata Mentan SYL, masyarakat bisa mengakses melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang memiliki bunga rendah.

Layanan ini bisa diakses petani dan masyarakat pada umumnya yang serius dalam mengembangkan usaha tani.

"Jagung itu menjanjikan," ujarnya.

Dalam satu hektare, Mentan SYL memperkirakan petani bisa mengantongi hasil Rp 14 juta.

"Karena satu hektare jagung menghasilkan enam ton. Enam ton dikali Rp 5 ribu itu Rp 60 juta, berapa ongkosnya ini mulai dari bibit, pupuk, obat-obatan tidak lebih dari 8 juta," terangnya.

Mentan SYL menambahkan pertanian selama ini adalah sektor yang memiliki banyak keuntungan, termasuk menjadi sektor penyumbang utama dalam menumbukan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi Covid-19 melanda dunia.

"Ekspor pertanian naik 38 persen dan menyumbang di atas Rp 2 ribu triliun," sebut Mentan SYL. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler