jpnn.com, JAKARTA - Pertanian maju, mandiri, dan modern tidak hanya menjadi arah kebijakan pembangunan sektor pertanian, tetapi juga sebagai pedoman bagi jajaran Kementan untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan pedoman itu juga dimanfaatkan untuk mencapai kinerja yang lebih baik, dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
BACA JUGA: BPPSDMP Sebut Kebangkitan Pertanian dimulai dari Petani dan Penyuluh
Selanjutnya memanfaatkan teknologi mutakhir dan korporasi petani melalui optimalisasi peran penyuluhan dalam pendampingan program swasembada pangan di tingkat kostratani dan wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP).
"Keberadaan penyuluh sangat vital. Khususnya dalam melakukan pembinaan kepada petani guna memastikan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan," kata Mentan SYL saat memberikan arahan pada coaching penyuluh pertanian secara offline dan online pada Senin (5/4).
BACA JUGA: Sebut Terduga Teroris Condet Antek Intelijen, Aziz Yanuar Beber Surat Pemecatan dari FPI
Forum itu diikuti oleh 9.514 orang penyuluh pertanian yang baru saja diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Kegiatan pembinaan dilakukan melalui pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian secara optimal serta dukungan beberapa program Kementan, khususnya pada program pengembangan Kostratani,” ujar Mentan SYL.
BACA JUGA: Penangkapan CB Mengejutkan, Konon Tim Densus 88 Ikut Salat Jumat Lalu Membuntutinya
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan itu diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, khususnya PPPK guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan PPPK mampu menjadi ASN yang profesional, mandiri, dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya agar mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki,” kata Dedi. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan