Mentan: Tahun ini Tidak Ada Pakceklik

Jumat, 15 September 2017 – 18:37 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto dok Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan tahun ini tidak ada masa pakceklik.

Andi menyatakan tahun ini tidak ada masa paceklik karena jauh hari pihaknya sudah mengantisipasinya dengan melakukan berbagai upaya melalui program jangka panjang dan jangka pendek.

BACA JUGA: Insyaallah Tahun Ini Tak Ada Paceklik Pertanian

"InsyaAllah tidak ada paceklik," kata Amran usai melantik 5 pejabat eseon II di lingkup Kementerian Pertanian.

Untuk jangka pendek dengan membuat sumur pantek dan pompanisasi air sungai di wilayah potensial, penyediaan benih unggul tahan kekeringan, pongaturan pola tanam, minimalisir risiko kekeringan, penyediaan asuransi usahatani dan menggenjot pertanaman di lahan rawa, lebak, pasang surut.

Sedangkan untuk jangka panjang melalui program perbaikan irigasi, bantuan alsintan, pembangunan embung, pengembangan tata air mikro di lahan rawa dan psang-surut, dan bantuan benih tahan kekeringan untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan menghindari penurunan hasil produksi petani.

BACA JUGA: Mentan Minta 5 Pegawai yang Dapat Promosi Segera Bertindak

Untuk menjamin ketersediaan air irigasi, Kementan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembangunan bendungan, DAM, jaringan irigasi primer dan sekunder serta melakukan normalisasi sungai, serta pembangunan irigasi tersier 3,0 juta hektar.

Sedangkan untuk penyediaan air irigasi secara berkelanjutan Kementan juga turut bekerjasama dengan Kementerian Desa dan PDT dalam pembangunan embung di Seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Papua Diminta Terus Tingkatkan Populasi Sapi Potong

Pada 2017 pemerintah menargetkan akan membangun minimal 11 ribu embung dari total 30 ribu embung dengan jangkauan 1,5 juta ha hingga 2 juta ha, bahkan untuk mendukung ketersediaan air pada lahan pertanian, Amran telah menyiapkan puluhan ribu pompa air untuk pengairan sawah seluruh Indonesia

Amran menambahkan, memasuki masa tanam yang tinggal 2 minggu lagi ini harus dikawal dan jaga ketat agar berjalan dengan baik.

"Masa kritis itu Juni sampai Desember dan ini harus diamankan," kata Amran.

Sampai saat ini walau ada beberapa wilayah mengalami kekeringan, stok beras aman.

"Saya sudah minta agar BPTP mengawal serangan hama dan tidak lengah karena tiga bulan ini sangat genting," tegas Amran

Ke depan petani akan semakin maju, pola pertanian modern, petani tidak menjual gabahnya lagi tapi nantinya jadi beras.

Polanya saham petani 49 persen, benih dia buat sendiri dan ini diasuransikan sendiri dan BUMN sebagai pembina 51 persen.

Petani semua akan gunakan alsin, sehingga yang tadinya biaya Rp 2 juta bisa jadi Rp 1 juta, ada penghematan pengeluaran.

Selain itu, semua bisa akses bank karena yang ambil berupa korporasi, berupa sekelompok petani dikorporasikan/kelompok tani besar dan ada Rmunya sehingga patahan semakin kecil.

Menurut data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan tercatat luas kekeringan pada pertanaman padi Musim Kemarau 2017 (periode April – Agustus) hanya 5.379 ha.

"Jumlah ini hanya 0,11 persen dari total keseluruhan areal tanam pada periode yang sama 4.869.051 ha" papar Amran.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Pastikan Masalah Kekeringan di Jabar Sudah Diatasi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan   Paceklik  

Terpopuler