jpnn.com, SERDANG BEDAGAI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan produksi kelapa sawit di Indonesia harus ditingkatkan. Peningkatan produksi tersebut untuk memastikan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia.
Amran menjelaskan, produksi sawit masyarakat dalam menghasilkan crude palm oil (CPO) berkisar dua sampai tiga ton per hektare. Sedangkan sawit yang dikelola oleh pemerintah dan swasta memproduksi lima ton per hektare.
BACA JUGA: Presiden Senang Indonesia Berdaulat untuk Komoditas Jagung
"Nah, sekarang ada bibit baru. Ini produksi CPO-nya bisa mencapai sembilan ton per hektare. Sedangkan tandan buah segar (TBS) mencapai 35 ton. Di Malaysia saja 20 ton TBS," kata Amran dalam acara Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kota Tengah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Senin (27/11).
Bibit tersebut bernama Tinera DXP yang dikeluarkan oleh PT Socfindo. Amran mengaku, akan menggunakan bibit unggul tersebut untuk diberikan gratis ke petani Indonesia.
BACA JUGA: Seperti ini Cara Mentan Upayakan Peningkatan Produksi Sawit
Lebih lanjut kata Amran, tahun ini Indonesia yang memiliki lahan sawit seluas 11 juta hektare berhasil memproduksi 32 juta ton CPO. Namun, dengan menggunakan bibit Tinera DXP, dia optimistis produksi bisa mencapai 60 juta ton CPO per hektare.
"Kami fokus pada intensifikasi. Kalau ini dilakukan, bisa menghasilkan 60 juta ton. Kita mengusai sawit 80 persen di dunia," kata dia.
BACA JUGA: Menteri Amran: Mana Kapolres? Penjarakan!
Dalam acara ini, hadir Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Kooperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A Djalil.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kearifan Lokal Lombok Timur Bantu Kementan Wujudkan Mimpi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga