Menteri Amran Loncat dari Perahu, Petani Tepuk Tangan

Kamis, 16 November 2017 – 07:58 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman turun dan menceburkan diri dari jukung yang membawanya ke lokasi syukuran panen. Foto: Salahudin/Radar Banjarmasin/JPNN.com

jpnn.com, HULU SUNGAI SELATAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri acara syukuran panen padi lahan lebak, bersama Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalsel, Achmad Fikry, di Desa Banua Hanyar Kecamatan Daha Selatan, Rabu (15/11) kemarin.

Menuju lokasi lahan pertanian yang akan dipanen milik warga setempat bernama Amar, Menteri Amran didampingi Bupati HSS, Achmad Fikry, beserta sejumlah pejabat dari Provinsi Kalsel dan Pemkab HSS datang menggunakan perahu kecil (jukung).

BACA JUGA: Mentan Ajak Kalsel Wujudkan Nawacita Sektor Pertanian

Tapi, baru beberapa meter menuju lokasi panen, Amran tampak tak sabar ingin segera memanen. Tanpa takut Andi kemudian loncat dari atas perahu yang dinaikinya.

Sontak saja celana dan bajunya basah lantaran air rawa merendam badannya hingga setinggi dada.

BACA JUGA: Kementan Dukung Program Pertanian Perkotaan

Aksi spontan Menteri Pertanian tersebut langsung disambut tepuk tangan para petani yang hadir di sana.

Dengan celana dan kemeja putih yang masih basah Andi bersama Bupati HSS Achmad Fikry serta para pejabat lainnya pun melanjutkan memanen padi secara simbolik. Selanjutnya, Mentan menemui warga untuk berdiskusi di pelataran yang sudah disiapkan.

BACA JUGA: Kementan Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Amran menjelaskan, kenapa dirinya berbasah-basahan saat melakukan panen di lahan lebak. Agar dirinya bisa merasakan apa yang sudah dirasakan para petani di lapangan.

“Petani basah-basahan, menterinya juga harus ikut merasakan basah-basahan saat turun ke sawah,” ujarnya.

Andi ingin, lahan pertanian di Kabupaten HSS lebih dioptimalkan. Khusus lahan pertanian Desa Banua Hanyar yang harusnya bisa dibuatkan tanggul, sehingga dapat panen lebih dari sekali dalam setahun.

“Kita ingin membangunkan raksasa tidur lahan pasang surut, lahan tadah hujan di Indonesia. Melihat potensi di Kalsel sangat luar biasa untuk menjadi lahan pertanian yang bisa panen tiga kali dalam setahun,” optimisnya.

Aksi spontan Amran juga disambut antusias Bupati HSS Achmad Fikry. “Baru kali ada Menteri Pertanian datang ke Kabupaten HSS ke sawah sampai basah-basahan,” ujarnya.

Fikry menjelaskan, akan ada kegiatan besar di Kabupaten HSS, yaitu pengolahan lahan lebak dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan peningkatan perekonomian masyarakat. Pemkab dan masyarakat harus bekerja sama dalam mewujudkannya.

“Semoga kedatangan Menteri Pertanian ke banua, bisa memacu kita untuk memanfaatkan lahan yang ada, sehingga HSS bisa berkontribusi untuk produksi dan aset bagi Indonesia,” harapnya.

Abdur Rahman salah seorang petani setempat mengatakan, para petani di Desa Banua Hanyar, Kecamatan Daha Selatan, sudah terbiasa panen padi menggunakan perahu kecil (jukung) atau petani turun langsung ke lokasi panen, kemudian hasil panen dibawa ke tepian.

Hal itu karena padi yang ditanam pada musim kering atau kemarau dan dipanen saat musim penghujan, di mana air rawa telah naik dan menggenangi sawah.

Dalam syukuran panen padi di lahan lebak bersama Mentan Andi tersebut juga diserahkan bantuan berbagai alsintan kepada petani setempat seperti 10 traktor tangan, empat traktor roda empat dan empat eksavator. (shn/by/ram)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal 2018, Indonesia akan Jadi Negara Swasembada Pangan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler