jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memastikan kader-kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju tetap bekerja sepenuh hati membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski kini PDIP berseberangan dengan Jokowi soal jago yang didukung Pilpres 2024, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memerintahkan kadernya di kabinet terus bekersa menuntaskan program-program pemerintah.
BACA JUGA: Kubu Selain Prabowo-Gibran Merasa Ditekan, TPN Ganjar Berkomunikasi dengan Tim AMIN
Saat ini PDIP memiliki sejumlah kader yang menjadi menteri, antara lain, Azwar Anas (menPAN-RB), Basuki Hadimuljono (menteri PUPR), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak), Teten Masduki (menteri koperasi dan UMKM), Tri Rismaharini (mensos), Yasonna Laoly (menkum HAM), dan Pramono Anung (sekretaris kabinet).
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, para menteri yang juga kader partai berlambang kepala banteng itu tetap bekerja secara profesional.
BACA JUGA: TPN Ganjar-Mahfud Merasa Ada Tekanan, Hasto: Konstitusi Saja Bisa DiintervensiÂ
"Jadi, menteri di PDI Perjuangan tetap bertanggung jawab bagi bangsa dan negara karena tugasnya jadi pembantu Presiden RI, siapa pun itu," kata Hasto saat ditemui awak media di Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).
Pernyataan Hasto itu untuk merespons pertanyaan wartawan soal dugaan adanya tekanan kepada menteri-menteri asal PDIP. Saat ini partai pemenang Pemilu Legislatif 2014 dan 2019 itu merupakan pengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Jawaban Hasto Ditanya Apakah Jokowi Masih PDIP, Maknai Sendiri
Hasto yang kini menjadi sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu mengatakan para menteri dari PDIP memang tidak menerima intervensi.
Namun, Hasto menyebut suasana kebatinan para menteri dari PDIP terganggu dengan kondisi perpolitikan nasional yang diwarnai tekanan.
"Jadi, tekanan-tekanan tidak ada. Kalau ada batin yang kurang pas, mungkin," kata Hasto, lalu tersenyum.
Pria kelahiran Yogyakarta itu menambahkan PDIP melarang para kadernya yang menjadi menteri menggunakan jabatan untuk menekan jajaran kementerian di bawahdemi kepentingan Pemilu 2024.
"Kami berpolitik secara dewasa, PDI Perjuangan banyak mengalami pasang naik, pasang , sehingga kami sudah menampilkan tingkat kedewasaan," kata Hasto.
Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menganggap tekanan yang belakangan terjadi sebagai ujian bagi PDIP untuk naik kelas.
"Ujian terhadap konsistensi dalam semangat juang khususnya amanat reformasi. Ini semua ujian-ujian bagi kami, dan kami tanggapi dengan semangat," kata Hasto.(ast/jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Sebut Pidato Megawati Hari Ini sebagai National Call
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi