jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan butuh keberanian untuk berinovasi di tengah pandemi Covid-19, terutama dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi pembangunan infrastruktur guna menyongsong era Revolusi Industri 4.0.
Menurut Basuki, Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan informasi dan komunikasi untuk mencapai efisiensi tinggi dan produk yang lebih baik.
BACA JUGA: Budi Muliawan Dorong Mahasiswa Tingkatkan Kualitas Menghadapi Revolusi Industri 5.0
Menteri Basuki menjelaskan Kementerian PUPR telah menggunakan berbagai aplikasi untuk menunjang pekerjaan.
“Kementerian PUPR memanfaatkan aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU) untuk memproses laporan prediksi cuaca,” ujarnya dalam acara seminar nasional ITB Civil Engineering Expo (ICEE) 2022 secara daring, Minggu (30/1).
BACA JUGA: MPR Dorong Mahasiswa Tingkatkan Kualitas untuk Hadapi Revolusi Industri 5.0
Aplikasi tersebut ditindaklanjuti oleh Pos Siaga Banjir terintegrasi dengan BMKG untuk melakukan penanganan. "Bendungan kering Ciawi dan Sukamahi dioperasikan menggunakan sistem tersebut," ujar Basuki.
Selain itu ada juga aplikasi Sistem Informasi Bendungan dan Waduk (SINBAD).
BACA JUGA: Pembangunan Pascabencana di NTT, PUPR Tingkatkan Konektivitas Antarawilayah
Sistem ini berfungsi memantau keamanan dan operasi bendungan dan waduk dengan menampilkan data tinggi muka air (TMA) dan volume bendungan beserta kondisinya secara real time.
Itu dilakukan dalam rangka antisipasi terjadinya kondisi bendungan yang tidak normal, yang memanfaatkan data klimatologi dari BMKG.
Kementerian PUPR juga telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Tanggap Bencana (SITABA) PUPR yang memanfaatkan data geofisika, dan ditujukan untuk mendukung Early Warning System Infrastruktur (EWSI).
Aplikasi ini memprediksi cuaca harian dan bulanan, potensi infrastruktur terdampak gempa, dan potensi dampak gerakan tanah terhadap infrastruktur.
Kementerian PUPR menerapkan konsep Intelligent Toll Road System (ITRS) dengan building block transformasi digital jalan tol yang terdiri dari berbagai inovasi terintegrasi pengelolaan jalan tol.
Di samping itu juga diprakarsai teknologi digital berbasis 3 dimensi (3D) dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Tol di Indonesia yaitu, Building Information Modeling (BIM).
Platform digital BIM ini dapat menghindari adanya kesalahan atau ketidaksesuaian antara perancangan dan proyek yang dibangun. (mcr18/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mercurius Thomos Mone