jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, para istri pegawai Kementerian PUPR yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) berperan besar dalam mendukung pencapaian target pembangunan infrastruktur yang diamanahkan.
“Keberhasilan melaksanakan tugas pasti karena dukungan penuh istri atau ibu. Untuk itu, saya berpesan kepada para ibu DWP untuk menjauhkan keluarga dari dua hal, yakni narkoba dan korupsi. Narkoba tidak pandang bulu. Peran ibu-ibu sangat besar dalam menjauhkan anggota keluarga, baik suami maupun anak tidak terkena jerat narkoba yang akan membuat keluarga hancur,” kata Basuki dalam peluncuran buku dan dialog PUPR yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-18 DWP di Gedung Auditorium, Kementerian PUPR, akhir pekan kemarin.
BACA JUGA: 8 Desember, 9 Ruas Tol Berlakukan Tarif Baru
Kementerian PUPR telah melaksanakan beberapa kali tes narkoba kepada pegawai, baik di pusat maupun daerah di semua tingkatan jabatan.
Pesan kedua yakni menjauhkan keluarga dari tindak pidana korupsi. Sebab, anggaran yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR sangat besar dan harus bisa dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA: Pejabat Pemprov Jambi Kena OTT, Zumi Zola Apresiasi KPK
Godaan untuk melakukan perilaku korup bisa datang dari mana saja, terutama pegawai yang menjabat kepala Satuan Kerja (Satker), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Kelompok Kerja Pengadaan Barang dan Jasa.
Basuki juga mendorong DWP turut aktif ambil bagian dalam kampanye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Gerakan Perempuan Anti Korupsi.
BACA JUGA: Huni Rutan KPK, Rita Widyasari Batal Maju Pilgub Kaltim
“Salah kunci untuk terhindar dari perilaku korup adalah menerapkan pola hidup sederhana,” tegas Basuki.
Terkait tahun 2018 sebagai tahun politik, Basuki juga berpesan kepada para anggota DWP untuk mengingatkan suami agar tidak berpolitik praktis dan senantiasa fokus bekerja.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan peluncuran buku berjudul Rekam Jejak Dharma Wanita Persatuan Kementerian PUPR.
Hal itu ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Penasihat DWP Kartika Basuki kepada Basuki dan para pejabat tinggi madya yang hadir.
Pada kesempatan itu juga diluncurkan perangko seri jembatan yakni dengan gambar Jembatan Merah Putih di Ambon, Jembatan Soekarno di Manado, dan Jembatan Tayan di Sanggau.
Sementara itu, dialog PUPR mengangkat topik Bakti PUPR Membangun Daya Saing Bangsa dengan narasumber Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Tahun 1999-2001 Erna Witoelar dan Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti.
Erna Witoelar menceritakan pengalamannya saat menjabat menteri. Di antaranya pernah didemo oleh Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini pada saat membangun infrastruktur di daerah permukiman nelayan di Jawa Barat bagian selatan.
Dia mengatakan, perspektif perempuan dalam pembangunan infrastruktur diperlukan. Sebab, infrastruktur yang dibangun tidak hanya untuk pria, tapi untuk satu keluarga.
Sementara itu, Anita Firmanti mengatakan, pembangunan infrastruktur terus didorong untuk mendukung pengarusutamaan gender di mana manfaatnya termasuk juga mengakomodasi kebutuhan perempuan dan difabel.
Saat ini, di Kementerian PUPR ada empat wanita yang menempati jabatan tinggi madya. Yakni, Sekjen Anita Firmanti, Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya Baby Setiawati Dipokusumo.
Satu hal yang unik mengingat karakteristik tugas Kementerian PUPR yang sarat akan tugas lapangan.
Peringatan hari ulang tahun DWP tahun ini yang mengangkat tema tema Pengembangan Kualitas Istri ASN Menuju Ketahanan Keluarga.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk memperkuat tali silaturahmi pengurus DWP dari seluruh balai-balai di lingkungan Kementerian PUPR. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Beri Perlakuan Khusus kepada Setya Novanto?
Redaktur & Reporter : Ragil