Menteri Hanif Dorong Dunia Usaha Terlibat Pendidikan Vokasi

Jumat, 17 November 2017 – 19:21 WIB
Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri acara Dialog Bersama Menteri Ketenagakerjaan bertajuk Let's Do Something for Nation yang diselenggarakan oleh IPMI International Business School, Jumat (17/11). Foto: Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri  mendorong tenaga kerja Indonesia memiliki akses yang lebih baik untuk meningkatkan kompetensi.

"Kompetensi sangat penting untuk memasuki pasar kerja yang semakin kompetitif," kata Hanif saat menghadiri dialog bersama menteri ketenagakerjaan bertajuk Let's Do Something for Nation yang diselenggarakan oleh IPMI International Business School, Jumat (17/11).

BACA JUGA: Inilah Kesepakatan ASEAN dalam Melindungi Pekerja Migran

Pada kesempatan tersebut, Hanif mendorong dunia usaha lebih terlibat dalam masalah pendidikan vokasi.

"Salah satu masalah dunia kerja adalah miss-match kompetensi. Untuk mengurangi itu, maka industri harus terlibat dalam proses pendidikan sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri," ujar Hanif.

BACA JUGA: ASEAN Sepakati Konsensus Perlindungan Pekerja Migran

Dia menambahkan, keterlibatan industri bisa dari berbagai sektor, misalnya dalam membuat kurikulum.

Hanif juga mengimbau lembaga pendidikan memperhatikan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

BACA JUGA: Menaker Imbau Perusahaan Optimalkan Kepesertaan BPJS TK

"Karena perubahan teknologi, maka karakter pekerjaan juga berubah sehingga keterampilan yang diperlukan juga berubah," tuturnya.

Menurut Hanif, perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan untuk mempermudah proses pembelajaran.

"Misalnya di BLK, proses pembelajaran di BLK 30 persen, teori dan 70 persen praktik. Ke depannya, penyampaian teori tersebut akan dilakukan melalui e-learning sehingga akan lebih efisien," jelas Hanif.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang ketenagakerjaan, Kemenaker juga membangun Politeknik Ketenagakerjaan.

"Saya ingin membangun perguruan tinggi yang bisa memfasilitasi berbagai pihak yang ingin mendalami tentang ketenagakerjaan," jelas Hanif.

Dasar dari Politeknik Ketenagakerjaan, paparnya, adalah sertifikasi profesi.

Dengan begitu, mahasiswa memiliki pelindung jika terjadi hal-hal yang buruk.

Sebab, mereka sudah memiliki sertifikat kompetensi di setiap jenjang.

Sementara itu, CEO IPMI International Business School Jimmy M. Rifai Gani mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas pekerja harus dilakukan kerja sama antara pemerintah dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah para pengusaha.

"Cara paling cepat untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan cara meningkatkan kapasitas pekerja, dan di sini diperlukan keterlibatan dunia usaha," kata Jimmy.

Menurut Jimmy, daya saing pekerja Indonesia semakin membaik.

Yakni dari ranking 41 pada 2016 menjadi 36 tahun ini. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Beberkan Kunci Meningkatkan Produksi Sektor Maritim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler