jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan geram dengan ulah para pengusaha yang ingin membangun sekolah pilot namun meminta pemerintah menyediakan infrastrukturnya.
"Coba suruh semua pemilik sekolah pilot itu menghadap saya, debat di TV, saya tungguin. Coba saya kepengin tahu kalau (mereka-red) berani," tantang Jonan di kantornya, Jakarta, Jumat (29/5) petang.
BACA JUGA: Ingatkan Pansel KPK Dalami Rekam Jejak Pendaftar
Mantan dirut PT KAI itu mengaku menghormati setiap perjanjian dengan pengusaha, termasuk pemilik sekolah penerbangan. Di Kemenhub, sambung Jonan, aturan menyebutkan, kontrak dengan pihak swasta mengenai sekolah penerbangan hanya selama 18 bulan.
Setelah tenggat waktu habis, kontrak bisa diperpanjang atau dibatalkan. Itu tergantung pemilik tempat sekolah penerbangan tersebut. "Kalau memang kontraknya belum habis ya enggak mungkin kami suruh pergi. Tapi ini kan sudah kami kasih tahu 18 bulan sebelumnya. Kalau ini habis ya silahkan pergi," jelas Jonan.
BACA JUGA: KPK Ancang-Ancang Buka Lagi Kasus Hadi
Karena itu, Kemenhub mempersilakan pengusaha tersebut mencari tempat atau bandara lain untuk sekolah penerbangan. Namun, Jonan keberatan jika para pengusaha tersebut meminta pemerintah untuk menyediakan fasilitas sekolah penerbangan.
"Masa dia mau bikin sekolah, kami yang sediakan tempatnya. Loh gimana kan? Kewarasannya enggak ada. Wong kalau dia untung, pemerintah juga enggak minta," sindir menteri asal Surabaya ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: KPK Merekomendasi Pimpinan Impian ke Pansel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-Siap! Pertamax Bakal Naik, Harga Masih Rahasia
Redaktur : Tim Redaksi