jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digagas pemerintah tidak begitu diperlukan. Ketidaksetujuan Jonan bukan tanpa alasan. Di depan awak media, dia lantas membeberkan hitung-hitungan jarak tempuh Jakarta-Bandung serta jumlah stasiun yang dilalui.
Sebagai mantan dirut PT KAI, kemahiran Jonan tak perlu diragukan lagi terkait perhitungan jarak tempuh KA Jakarta-Bandung.
BACA JUGA: PAN Dukung Pemerintah Dikhawatirkan jadi Embrio Lahirnya New Orde Baru
"Di luar proposal ya (proposal kereta cepat), (jarak) Jakarta-Bandung 150 Km lah ya, kalau ukuran cepatnya KA cepat 300 km per jam ke atas. Kalau stasiunnya 5 sampai 8, anggap 5 stasiun untuk jarak 150 Km. Satu stasiun jaraknya 30 km, coba saja dihitung," ujar Jonan di Gedung Menko Perekonomian Jakarta, Kamis (3/9) malam.
Lalu KA cepat dari akselerasi 0 sampai 150 butuh berapa waktu?
BACA JUGA: Buwas Heran dengan Cara Berpikir Pak JK
"Kalau Jakarta-Bandung total 40 menit, intervalnya setiap satu stasiun 8 menit untuk 5 stasiun. Kalau 8 menit antar stasiun apa bisa? Saya kira nggak bisa," jawabnya.
Menurut hematnya, kereta cepat lebih tepat dibangun dengan jarak jauh, misalnya Jakarta-Surabaya. Karena itu, sebagai bagian dari pemerintah saat rapat dengan menko perekonomian dan menteri terkait, Jonan telah menyampaikan pandangannya bahwa pembangunan KA cepat Jakarta-Bandung tidak diperlukan.
BACA JUGA: Duh Jokowi, Katanya Fokus Infrastruktur di Luar Jawa, Malah Garap Kereta Cepat
"Ya (harus jarak jauh) Jakarta-Surabaya. Kami menyarankan (pemerintah) untuk tidak pakai kereta cepat. Itu saja," tandas Jonan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serius! DPR Segera Bentuk Pansus Pelindo
Redaktur : Tim Redaksi