jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan update terkini soal cadangan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurut dia, cadangan PEN senilai Rp 33 triliun dialihkan menjadi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN dan beberapa lembaga lain.
BACA JUGA: Indonesia Bakal Hapus Energi Batu Bara dengan Utang? Begini Kata Menteri Keuangan
"Untuk investasi BUMN sebesar Rp 17 triliun, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Rp 15 triliun, dan Badan Bank Tanah Rp 1 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin (8/11).
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu memerinci onvestasi BUMN akan diberikan kepada PT Hutama Karya sebesar Rp 9 triliun untuk kelanjutan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang meliputi empat ruas tol, yakni ruas Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Kuala Tanjung-Parapat, serta Binjai-Langsa.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Menerawang Data Ekonomi, Harga Emas Justru Tergelincir
Kemudian, PT Waskita Karya akan mendapatkan Rp 7,9 triliun untuk penguatan permodalan investasi tujuh ruas tol, yakni Kayu Agung-Palembang-Betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Pasuruan-Probolinggo, serta Pejagan-Pemalang.
"LPI juga akan mendapatkan Rp 15 triliun untuk pemenuhan kebutuhan modal yang dipenuhi dari APBN sebesar Rp 30 triliun, dari keseluruhan kebutuhan modal Rp 75 triliun," ungkap dia.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Ungkap G20 Menyorot 4 Ancaman Dunia
Adapun pada 2020, pemerintah sudah merealisasikan modal awal LPI sebesar Rp 15 triliun.
"Jadi ini pemenuhan modal kedua, sehingga ekuitas awal LPI bsia terpenuhi seluruhnya Rp 30 triliun, sedangkan sisanya Rp45 triliun akan berasal dari saham-saham BUMN," katanya.
Sri Mulyani menambahkan Badan Bank Tanah akan mendapatkan Rp 1 triliun dari pemanfaatan cadangan PEN. "Digunakan untuk memenuhi modal awal Rp 2,5 triliun," tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia