Menteri Khofifah: PKH 2018 akan Jangkau 10 Juta KPM

Rabu, 05 April 2017 – 20:00 WIB
Mensos Khofifah saat mennyaksikan penyaluran PKH Non Tunai di Bangka Belitung. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jangkauan penerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) lebih diperluas. Arahan sang presiden itupun langsung direspon cepat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Mensos langsung mengerakkan jajarannya untuk merealisasikan peningkatan keluarga  penerima manfaat (KPM) dari 6 juta Keluarga untuk 2017 menjadi 10 juta KPM pada 2018 mendatang.

BACA JUGA: Mensos Genjot Verivali Data Kemiskinan Berbasis Digital

Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan seluruh anggota Kabinet Kerja dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/4).

Dalam rapat yang membahas pagu indikatif RAPBN 2018 tersebut, Presiden menyampaikan sembilan arahan dengan dua di antaranya terkait subsidi untuk masyarakat ekonomi terbawah dan mengawal jalannya PKH.

BACA JUGA: Mensos: Suara Gemuruh Membuat Korban Longsor Trauma

"Presiden mengatakan PKH merupakan salah satu upaya pemerintah yang efektif dalam membantu keluarga prasejahtera. Beliau berpesan agar ada pendampingan, ada yang mengawal di situ. Kemudian juga meningkatkan sasarannya dari 6 juta menjadi 10 juta KPM."

"Artinya, Kemensos harus mulai menyiapkannya sejak saat ini agar pada Februari 2018 bantuan tersebut dapat mulai disalurkan," kata Khofifah di sela-sela menyerahkan Bantuan Sosial PKH Non Tunai untuk Provinsi Bangka Belitung, di Lapangan Keserasian Sosial Desa Silip, Kec. Riau Silip, Kab. Bangka, Rabu.

BACA JUGA: Warga Ponorogo: Wah, Bu Menteri Ini Merakyat Tenan Yo..

Dia yakin, perluasan jumlah KPM bakal memberikan dampak signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan dan gini ratio.

"Saya yakin apabila tahun depan jumlah KPM menjadi 10 juta dan program ini dapat disinergikan dengan program subsidi yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga terkait seperti subsidi pupuk, listrik, pendidikan, kesehatan, elpiji maka diharapkan akan terwujud optimalisasi dan percepatan penurunan angka kemiskinan dan mempersempit kesenjangan," paparnya.

Kemensos terus melakukan berbagai persiapan di antaranya koordinasi dengan bank penyalur untuk PKH non tunai, pemetaan agen bank sesuai dengan pemetaan data KPM, anggaran, serta menyiapkan tenaga Pendamping PKH.

"Sesuai arahan Presiden maka kami akan siapkan pendamping PKH, tujuannya tentu saja agar dana bantuan ini dikawal hingga tepat sasaran, agar uangnya digunakan secara produktif," paparnya.

Mensos mengatakan jumlah pendamping PKH secara keseluruhan mencapai 25 ribu personil. Dengan penambahan KPM baru sebanyak empat juta KPM, maka diperkirakan akan memerlukan tambahan 16 ribu Pendamping PKH.

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan setiap satu pendamping bertugas untuk melakukan pendampingan terhadap 200--250 KPM. Ia mengungkapkan pada triwulan ketiga tahun 2017 pihaknya akan mulai melakukan rekrutmen, uji kompetensi, hingga menyiapkan bimbingan teknis untuk pendamping baru jika telah cair ABNP.

"Diharapkan mereka siap kerja per Januari 2018 dimulai dengan memastikan siapa calon KPM yang memiliki eligibilitas PKH," katanya.

Program ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial, mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam jangka pendek, serta memutus rantai kemiskinan dan kesenjangan dalam jangka panjang.

Sasaran PKH adalah komponen kesehatan terdiri atas ibu hamil dan balita, komponen pendidikan yaitu anak usia sekolah dari SD--SMA, penyandang disabilitas berat dan lanjut usia di atas 70 tahun. 

Selain menyerahkan bantuan sosial, kehadiran Khofifah di Bangka Belitung juga untuk meresmikan aplikasi Bumil Resti, aplikasi Kembang Desa, Program Buratuhiri (Orang Tua Hidup Sendiri) dan Program Bunaktuslah (Perburuan Anak Putus Sekolah).

"Ini adalah sebuah inovasi yang bisa menjadi role model bagi daerah lain," tandasnya. (dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Beri Bantuan kepada Korban Longsor di Ponorogo


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler