jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memimpin Apel Rimbawan yang diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) se-Jabodetabek, di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Jumat (16/3).
“Saya mengucapkan selamat Hari Bhakti Rimbawan bagi kita semua, bagi Anda, para karyawan/karyawati. Kepada para rimbawan suluruh Indonesia, Anda adalah pejuang bangsa keberanian dan dedikasi dalam menjaga lingkungan dan hutan, sungguh-sungguh bermakna demi masa depan manusia, dan seluruh bangsa Indonesia,” kata Menteri Siti.
BACA JUGA: Menteri Siti Lengkapi Koleksi Arboretum Dengan Bunga Kibut
Ya, hari ini 16 Maret 2018, bertepatan dengan 35 tahun berdirinya Kementerian Kehutanan yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhakti Rimbawan.
Menteri Siti mengingatkan peringatan Hari Bhakti Rimbawan seperti saat ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi para rimbawan untuk melakukan refleksi, menggali inspirasi, motivasi dan berbagai inovasi dalam kiprah kerja di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, dimanapun bertugas.
BACA JUGA: Kementerian LHK Tambah Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
"Secara filosofis dan dalam praktisnya, sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam, di mana manusia tidak hanya mengambil tetapi juga harus memberi. Ingatlah bahwa hutan adalah maha taman tempat kita bekerja," katanya.
BACA JUGA: Lebih dari 50 Persen Warga Internet Baca Berita Lingkungan
Siti Nurbaya menjelaskan, yang sedang diurus untuk menata bersama sekarang adalah kembalikan fungsi alam hutan, lakukan tata kelola hutan yang seharusnya. Begitu pun, harus dipulihkan sungai-sungai dari pencemaran yang sudah cukup berat. Dan banyak lagi kondisi lingkungan yang harus diberikan perlakuan dengan corrective action.
Caranya, menurut Siti Nurbaya dengan satu nafaskan antara perlindungan dan pengelolaan; serta jangan dikotomikan investasi dan lingkungan.
Menteri Siti juga menyampaikan arah pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan kedepan. Potensi pemanfaatan hutan dan pasokan bahan baku industri tahun 2045, dapat menghasilkan devisa USD 97,51 miliar per tahun, atau setara dengan 8,9 kali devisa tahun 2017.
Hal tersebut dapat terwujud melalui konfigurasi bisnis baru kehutanan, yaitu: pengembangan industri berbabis hasil hutan bukan kayu; agroforestry; ekowisata; jasa lingkungan dari air, panas bumi dan serapan karbon; serta bioenergi.
“Sebagai pedoman, Bench Mark pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2018 – 2019 adalah atasi kemiskinan, kesempatan kerja, ekspor, dan investasi,” tuturnya.
Pada perayaan Hari Bhakti Rimbawan tahun ini, Siti Nurbaya juga menyematkan 206 Satya Lencana Karya Satya kepada pegawai penerima di pusat.
Total penerima Satya Lencana Karya Satya lingkup KLHK mencapai 1098 orang, terdiri dari Satya Lencana Karya Satya XXX Tahun 172 orang, Satya Lencana Karya Satya XX tahun 388 orang dan Satya Lencana Karya Satya X tahun 538 orang.
Bertindak sebagai komandan upacara Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Djati Witjaksono Hadi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehumasan Pemerintah pun Dituntut Berubah di Era Digital
Redaktur : Tim Redaksi