Rampung Dibangun 2 Bulan Lalu, Jembatan Sudah Ambruk

Sabtu, 28 Maret 2015 – 10:54 WIB

jpnn.com - PATI – Jembatan penghubung antardukuh di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jateng, yang baru dua bulan selesai dikerjakan sudah ambruk. Ambruknya jembatan tersebut diduga kualitas konstruksi bangunan pengerjaaannya terkesan asal-asalan.

Dari informasi warga setempat, ambruknya jembatan yang dibangun dari dana APBD Kabupaten Pati senilai Rp 190 juta terjadi pada Minggu (15/3) pukul 12.00 WIB. Saat itu sedang turun hujan deras yang mengguyur daerah setempat.

BACA JUGA: Busyet… Pasangan Pelajar Nekat Mesum dan Bugil di Kelas

Beruntung saat jembatan ambruk, tidak ada satu pun warga yang melintas di atas jembatan tersebut. Kini akibat tidak bisa dilalui, akses ke dua dukuh terputus total dan warga harus harus memutar dengan jarak kurang lebih 1 kilometer.

Hendro Winarno (45) warga setempat menjelaskan, sebelumnya ambrol konstruksi jembatan memang sudah retak sedikit pada jembatan itu. Namun pihak pemborong proyek justru nekat menambalnya dengan semen.

BACA JUGA: Rutin Bayar, Aliran Air PDAM Buruk

”Salah satu warga sudah mengingatkan, namun diabaikan oleh pihak rekanan. Retakan yang ditambal dengan semen itu, kemudian dicat dengan warna hitam agar tidak terlihat,” ungkapnya dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com), 27/3.

Hendro menyesalkan kualitas bangunan jembatan yang ternyata tidak mampu bertahan lama. Padahal penyelesaian pembangunannya baru selesai sekitar dua bulan lalu.

BACA JUGA: BBM Naik, Polisi Jaga SPBU

”Saya harapkan secepatnya ada tindakan dari Pemkab Pati. Karena hingga ini belum ada tindak lanjut untuk perbaikannya,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pati Suharyono mengaku sudah memanggil pihak rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan untuk segera melakukan perbaikan.

”Jembatan yang ambrol itu masih dalam tahapan perawatan pemborong. Setelah dapat kabar jembatan ambrol, pemborongnya langsung kami pangil dan mereka siap untuk memperbaiki bangunan jembatan yang rusak,” kata Suharyono.

Menurut Suharyono, jembatan tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp 190 juta. Dengan anggaran sebanyak itu, seharusnya spek bangunan tentunya harus maksimal dengan sesuai dengan besaran anggaran yang dikeluarkan.

“Namun kemungkinan faktor alam juga bisa mengakibatkan ambrolnya jembatan, karena saat itu hujan deras dan aliran sungai sangat deras, tetapi kami masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab jembatan ambrol,” ungkapnya.(gus/rif/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penculik Bersenjata Kecapekan, Panglima Kabur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler