jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya menjelaskan soal perabotan yang berada di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, nan belakangan menjadi buah bibir publik.
Rumah dinas tersebut dikabarkan berisi sejumlah perabotan mahal yang diberikan oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino.
BACA JUGA: Usut Dua Korupsi Pemprov Sumut, KPK Periksa Puluhan Orang Termasuk Anggota DPRD
"Rumah dinas, saya katakan sejak awal saya tidak pernah mau pindah ke sana," ungkap Rini saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/6).
Karena lebih memilih tinggal di rumah pribadinya selama menjabat sebagai menteri, Rini akhirnya mempersilakan rumah tersebut digunakan untuk keperluan ikatan ibu-ibu yang tergabung dalam Kementerian BUMN.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Lingkaran Istana Tentang Kasus Bambang Widjojanto
"Saya bilang ke Kementerian BUMN, harap manfaatkanlah jangan sampai (rumah dinas) mubazir. Oleh karena itu, rumah dinas itu dimanfaatkan oleh ikatan istri-istri pimpinan BUMN. Itu dasarnya. Kalau itu diisi (sejumlah perabotan), ya itu terjadi," papar dia.
Lebih lanjut Rini mengatakan dirinya tidak keberatan bila isi perabotan di rumah dinas tersebut diproses. Mantan menteri perindustrian ini juga ingin tahu di mana letak kesalahan dirinya terkait sejumlah perabotan yang ada di rumah dinas tersebut. Di mana salah satunya ada 15 lukisan karya istri RJ Lino terpajang di sana.
BACA JUGA: Darurat Asap, BNPB: Bencana Nasional atau Tidak Sama Saja
"Saya silakan saja kok (kalau) diproses. Harap proses secara hukum, kesalahannya di mana, prosedur gimana, ya mari kita bicarakan," tandas Rini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkait Kasus Innospec, Mantan Petinggi Pertamina Dipanggil KPK
Redaktur : Tim Redaksi