jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku tidak mengetahui adanya wacana mengenai penutupan kerugian PT Pertamina dengan menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN). Pertamina telah merugi sekitar Rp15,2 triliun akibat penugasan pemerintah menjual bahan bakar jenis premium, di bawah harga keekonomian.
"Saya enggak tahu," jawab Rini saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10) petang.
BACA JUGA: Begini Penjelasan Menteri Rini Soal Pinjaman Rp 42 Triliun dari Tiongkok
Dia lantas meminta agar awak media mengkonfirmasinya langsung kepada perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Dwi Soetjipto itu.
"Tolong tanya ke Pertamina. Saya belum bisa detailkan dengan Pertamina. Saya nggak hapal (berapa kerugian Pertamina)," kata mantan menteri Perindustrian ini.
BACA JUGA: Siap-siap, Paket Ketiga Jokowi Lebih Manjur?
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan bahwa pemerintah telah memiliki opsi untuk menutupi kerugian Pertamina. Salah satu caranya yakni dengan menggunakan PMN atau dengan dana cadangan energi yang sedang diajukan.
"Bisa jadi dalam bentuk PMN atau apapun ya. Itu PMN salah satu opsinya. Ada dana ketahanan energi, bila disetujui bisa jadi dari sana akan diganti, kan sedang kami usulkan," tandas Wiratmaja.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Ternyata... Konsumsi Kopi Masyarakat Indonesia Hanya 1,1 Kg
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trader Kertas Harus Dihapus Karena Membuat Harga Gas Naik
Redaktur : Tim Redaksi