jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya gencar mengampanyekan agar para pelaku industri dan masyarakat mengembangkan komoditas hasil hutan bukan kayu seperti kopi, getah-getahan, madu, dan lainnya.
Pasalnya, kata Menteri Siti, dari hasil kajian sekitar 95 persen nilai ekonomi kehutanan berasal dari hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan.
BACA JUGA: Jalani Puasa, Manggala Agni KLHK Tetap Siaga Kendalikan Karhutla
"Saya harapkan komitmen dan totalitas dari seluruh stakeholders untuk terus menggali dan mengembangkan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan seiring dengan perkembangan zaman revolusi industri 4.0," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/5).
Siti menambahkan, pengembangan perlu dilakukan agar hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan bisa menjadi salah satu industri multi bisnis kehutanan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
BACA JUGA: Upaya KLHK Turunkan Deforestasi Mendapat Pengakuan Dunia
Menteri yang juga lulusan Institut Pertanian Bogor ini meyakini upaya pengembangan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan dapat berkembang pesat dengan mengubah paradigma bisnis kehutanan.
"Yakni dengan perubahan konfigurasi bisnis timber management menjadi forest landscape management, dan dari orientasi korporasi menjadi orientasi multi pelaku usaha," katanya.
BACA JUGA: Rombongan ASEAN Lirik Keberhasilan Bank Sampah di Jambangan
Kemudian, dalam menghadapi era revolusi Industri 4.0 bagi pembangunan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan perlu diperhatikan beberapa tujuan strategis seperti masalah kecukupan bahan baku, efisiensi produksi, efesiensi, dan efektivitas pasar. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Bisa jadi Rujukan Pengelolaan Sampah di ASEAN
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan