jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kurang sependapat dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, yang menyatakan rembesan impor garam industri tidak mengganggu hasil petani garam lokal.
Susi keberatan dengan pandangan Gobel, yang mengatakan garam industri yang diimpor beda spesifikasi dengan garam yang diproduksi di dalam negeri dan tidak bisa dimakan. Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat ini justru merasa aneh dengan pernyataan Gobel. Sebab sedianya semua jenis garam layak dikonsumsi.
BACA JUGA: Serikat Pekerja Sesalkan Aksi Komite Pengawas Pelindo Pasang Badan buat RJ Lino
"Garam industri sama garam rumahan dan aneka pangan itu semua bisa dimakan. Kalau ada yang bilang garam industri itu enggak bisa dimakan saya agak aneh. Karena semua garam bisa dimakan," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (11/8).
Susi menjelaskan, yang membedakan antara garam industri dan garam rumahan hanya pada kualitasnya. Di mana garam industri memiliki kualitas yang bagus dan sangat bersih, dengan NHCI di atas 96 dan magnesium yang lebih rendah.
BACA JUGA: Gelombang PHK Mulai Menghantam
"Warna dan kadar air lebih rendah. Itu garam yang dibutuhkan industri kimia Indonesia," ungkap bos Susi Air ini.
(Baca: Kecewa dengan Gobel, Susi Ancam Mogok)
BACA JUGA: Penimbun Daging Diancam 7 Tahun Penjara, Denda Rp 100 Miliar
Sayangnya garam jenis tersebut saat ini belum bisa diproduksi oleh petani garam lokal karena belum bisa memenuhi standar yang diperuntukkan bagi garam industri. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Jamin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai 3 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi