Menteri Teten Dorong Pengembangan Produk Kratom

Sabtu, 14 September 2024 – 14:10 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi sentra produksi tanaman kratom milik Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) Cabang Kalimantan Timur di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Jumat (13/9/2024). ANTARA/HO-Kemenkop UKM

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mendorong pengembangan produk kratom. Dia menekankan pentingnya hilirisasi dalam mengembangkan aneka produk dari tanaman kratom melalui koperasi di Kalimantan.

Menteri Teten menyampaikan itu saat mengunjungi sentra produksi kratom milik Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) Cabang Kalimantan Timur di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Jumat (13/9).

BACA JUGA: Jokowi Bahas Budi Daya Kratom saat Rapat Kabinet, Ini Targetnya

Kratom merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang sejak lama daunnya dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai tumbuhan herbal dan memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.

Teten, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, mengatakan langkah strategis pengembangan produk kratom sudah dibahas di rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo. 

BACA JUGA: Pertama Kali, Ekspor Tepung Kratom Langsung dari Bandara Supadio Pontianak ke Belanda

Sebab, dia menyebut tanaman tersebut layak dikembangkan sebagai salah satu sumber daya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kalimantan.

Menteri Teten optimistis hilirisasi produk kratom dapat dilakukan, terlebih Koperasi Koprabuh sudah melakukan riset yang cukup mendalam. Pengembangan produk kratom juga luas karena tanaman ini bisa menjadi bahan baku untuk industri farmasi, serta makanan dan minuman.

BACA JUGA: Anggota DPR Minta BNN Tunda Larangan Penjualan Kratom, Ini Alasannya

Lebih lanjut Teten menyebut bahwa permintaan pasar dunia terhadap kratom makin besar.

Berdasar data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan tren 15,92 persen per tahun sejak 2019.

Salah satu negara tujuan ekspor utama kratom Indonesia adalah Amerika Serikat.

Pada periode Januari-Mei 2023, ekspor kratom ke AS mencapai 4,86 juta dolar AS.

Jumlah itu setara 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.

Menteri Teten mengingatkan masyarakat agar tidak menjual bahan mentah kratom saja, tetapi harus diolah menjadi produk bernilai tinggi.

"Ini sebenarnya hilirisasi, supply chain-nya, bahan bakunya dari para petani. Hilirisasinya butuh teknologi, dan itu tidak mahal. Ini bisa dipakai di Rumah Produksi Bersama," kata Teten.

Ke depan, Teten berharap kratom dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan ekonomi lebih, serta jadi produk unggulan dari Kalimantan. Meski demikian, Menteri Teten mewanti-wanti agar ekosistem perdagangan dan investasi harus tepat dan terjaga dengan baik.

CEO Koperasi Koprabuh Yohanis Walean menyatakan bahwa produk kratom sudah masuk kategori herbal dan legal ekspor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dan potensinya bahkan lebih besar dari sawit.

Menurut dia, penanaman kratom pun terbilang tidak rumit. Kuncinya, harus dekat sumber air, daerah aliran sungai, rawa, dan tepi danau.

"Walaupun terendam banjir selama tiga bulan, pohon kratom tetap tumbuh bertahan," ujar Yohanis. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler