jpnn.com - jpnn.com - Usai menghadiri acara wisuda di Universitas Muhamdiyah Malang (UMM), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP langsung melakukan kunjungan ke SMK PGRI 3 Malang, kemarin (25/2).
Tujuannya untuk mengetahui persiapan sekolah yang menjadi tempat simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berlangsung Senin besok (27/2).
BACA JUGA: Maluku Jadi Prioritas Program Pemerataan Pendidikan
Dia memantau lokasi yang akan digunakan untuk simulasi UNBK yang diadakan di lantai 3 SMK PGRI 3 Malang.
Selain itu, juga memeriksa perangkat komputer dan server yang digunakan sekolah.
BACA JUGA: Siap-siap, Program Paket C Juga Wajib UNBK
Muhadjir pun mencoba satu perangkat personal computer (PC) yang sudah tertata rapi untuk UNBK.
Monitor dari PC tersebut sudah menunjukkan tampilan laman untuk pelaksanaan UNBK.
BACA JUGA: Simulasi Kedua UNBK Hanya Muncul Masalah Setrum
Dengan bantuan dari sekolah, Prof Muhadjir log in dengan meminjam salah satu user siswa SMP yang akan simulasi UNBK besok.
Dia berhasil log in, tetapi karena belum waktunya simulasi UNBK, maka tidak ada paket soal dalam laman tersebut.
Menurut dia, persiapan SMK PGRI 3 Malang dalam pelaksanaan UNBK sudah maksimal. Baik dari PC, server, dan kekuatan jaringan internet yang digunakan.
”SMK PGRI 3 Malang ini termasuk salah satu sekolah yang paling siap UNBK,” kata Muhadjir.
Harapannya, pelaksanaan UNBK ini akan memberikan dua manfaat sekaligus bagi siswa, baik siswa SMP atau SMA/SMK.
Sebab, mereka bisa belajar menguasai kemampuan internet dan teknologi (IT) serta mampu menguasai bahan ujian. ”Jadi, dua keterampilan didapatkan sekaligus,” ungkapnya
Saat ini, dia menyatakan, belum semua sekolah mengadakan UNBK. ”Saya memaklumi. Sebab, hal tersebut bukan karena kemauan sekolah. Namun, karena sekolah itu terkendala jaringan,” tadasnya.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 3 Kota Malang M. Lukman Hakim ST menyatakan, persiapan simulasi UNBK untuk SMP diusahakan semaksimal mungkin.
Sebab, ada 1.008 siswa dari 10 SMP di Kota Malang yang akan mengikuti simulasi yang berjalan dua hari, 27–28 Februari.
”Kami ingin kondisi saat simulasi UNBK dan pelaksanaannya nanti tidak ada masalah,” kata dia.
Dia membeberkan, SMK PGRI 3 Malang menyediakan 330 PC dan mempersiapkan 40 PC cadangan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.
Misalnya, hang atau mendadak eror dan koneksi terputus. ”Untuk antisipasi listriknya, kami juga menyediakan dua genset,” tambah Lukman.
Selanjutnya, untuk menjaga keamanan jaringan komputer, dia memanfaatkan jaringan kabel.
”Kami tidak memanfaatkan wifi karena rawan putus jaringan. Sedangkan, jika menggunakan kabel, koneksinya langsung,” bebernya. (kis/c3/lid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahasa Daerah Papua, NTT, dan Papua Terancam Punah
Redaktur & Reporter : Soetomo