jpnn.com - PALEMBANG – Asap pekat menyelimuti arena upacara Jambore Nasional Satuan Polisi Pamong Praja II 2015 se-Indonesia, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (9/10) pagi.
Namun demikian, asap tebal akibat pembakaran hutan dan lahan ini tak menyurutkan ribuan personel Satpol PP untuk mengikuti upacara yang akan dipimpin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu.
BACA JUGA: INI PENTING Diketahui Warga Surabaya
Terpantau, personel Satpol PP berbaris di halaman depan Jakabaring Sport Range, yang menjadi lokasi upacara. Asap tebal terus menyelimuti kawasan tersebut. Bahkan, menimbulkan udara yang tak enak untuk dihirup.
Sinar matahari tak begitu terang, karena tertutup kabut asap. Angin bertiup tidak begitu kencang, namun tetap tak membuat asap mereda. Persiapan menunggu kehadiran Mendagri terus dilakukan di lokasi.
BACA JUGA: Malam 1 Sura Polisi Kerahkan 1.500 Personel, ada Apa?
Tak cuma di lokasi, di sepanjang jalan di Kota Palembang menuju stadion juga tak luput dari kabut asap. “Asapnya juga menimbulkan bau tidak enak,” kata Supriyatna, seorang warga, Jumat (9/10) pagi di Palembang.
Namun demikian, warga tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Terpantau, banyak yang menggunakan masker. Tapi, banyak pula yang tidak menggunakannya. Kendaraan yang melintas di jalan tak berani melaju kencang. Mereka tak berani ambil resiko mengingat jarak pandang belum normal sehingga bisa membahayakan kalau melaju kencang.
BACA JUGA: Paling Brengsek Angkot 05, Ini Langkah Tegas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, meski dilanda kabut asap, penerbangan dari dan ke Palembang, Sumatera Selatan, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, tetap berjalan normal. "Alhamdulillah, Palembang airportnya belum pernah close,” kata Alex di Palembang, Kamis (8/10) malam.
Pada saat musim haji, Alex menegaskan, juga tidak ada masalah dengan penerbangan. Menurut dia, 14 kelompok terbang haji dari Palembang ditambah empat kloter dari Jambi, semua terbang sesuai jadwal yang sudah ditentukan."Semuanya on schedule," ujar politikus Partai Golkar ini.
Sumsel termasuk salah satu wilayah yang karhutlanya terparah tahun ini. Meski begitu, Alex membantah korban Infeksi Saluran Pernapasan Akut sejumlah 28 ribu lebih, muncul saat adanya peristiwa karhutla.
Dia mengatakan, sebenarnya itu adalah data dari Januari sampai September. Sedangkan kabut asap parah, kata Alex, baru mulai pada Agustus. Nah, kurun waktu sebelum adanya kabut asap atau sejak Januari-Juli 2015 jumlah penderita ISPA sebanyak 26 ribu jiwa. “Jadi peningkatannya hanya dua ribu saja," katanya.
Meski demikian, Alex mengimbau kepada masyarakat kalau aktivitas tidak terlalu penting, untuk tak keluar rumah. Pemerintah, kata Alex, juga sudah membagikan oksigen kalengan 98 persen. “Kalau masker sudah dari awal. Sudah ratusan ribu makser yang dibagikan,” katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Paksa Istri Begituan di Kamar Mandi, eh...jadi Terdakwa
Redaktur : Tim Redaksi