Menteri Urusan Pribumi Nigel Scullion meminta maaf karena sempat mendukung mosi Partai One Nation Australia yang menyatakan "Tidak Apa-apa Menjadi Orang Kulit Putih".

Menteri Scullion mengakui mosi yang diajukan di Senat tersebut mengesampingkan rasisme dan ketidakadilan historis terhadap penduduk pribumi aborijin.

BACA JUGA: Jalin Hubungan Dengan Bawahan, Menteri di Tasmania Mundur

Sebelumnya pemuka pribumi Australia mendesak Menteri Scullion mengundurkan diri karena mendukung mosi ini.

Mosi yang diajukan pemimpin Partai One Nation Pauline Hanson meminta Senat untuk mengakui meningkatnya rasisme terhadap orang kulit putih dan serangan terhadap peradaban Barat.

BACA JUGA: Semakin Banyak Generasi Tua di Australia Jatuh Dalam Kemiskinan

Mosi itu juga menyuarakan "tidak apa-apa menjadi orang kulit putih", sebuah kalimat yang lazim digunakan oleh kelompok supremasi kulit putih di negara Barat.

Meskipun mendapat dukungan para senator faksi pemerintah, namun mosi ini kalah suara 28 berbanding 31.

BACA JUGA: Pangeran Harry Dan Meghan Markle Menantikan Anak Pertama

Tak lama setelah itu, pimpinan faksi pemerintah Senator Mathias Cormann berdalih mengenai adanya "kesalahan administrasi" sehingga pihaknya mendukung mosi.

Dalih serupa disuarakan Senator Scullion hari Selasa (16/10/2018).

"Saya menyesalkan segala bentuk rasisme dan tak pernah mendukung atau membela segala bentuk rasisme dalam hidup saya," kata Scullion.

"Seperti yang disampaikan Matthias, ada kesalahan dalam voting di Senat kemarin," tambahnya.

Dia mengatakan tadinya mendengar bahwa faksi pemerintah akan menolak mosi Pauline Hanson.

"Saya minta maaf jika ada kesan saya, rekan saya atau pemerintah, mendukung segala bentuk rasisme," kata Menteri Scullion.

Mosi itu diajukan kembali hari ini namun tetap kalah suara. Kali ini, faksi pemerintah memilih untuk memberikan suara menolak.

Dukungan Scullion dalam voting kemarin dikecam para tokoh pribumi.

Pengusaha Sean Gordon misalnya mendesak Scullion agar menjelaskan posisinya dalam isu ini serta mundur dari jabatan menteri.

"Mengapa dia mendukung mosi itu? Siapa yang memberi masukan ke dia untuk mendukung mosi itu?" ujar Gordon dalam sebuah postingan di medsos.

Megan Davis, seorang pengacara HAM, pimpinan Universitas NSW dan komisaris organisasi rugby NRL, mengatakan posisi Scullion sebagai menteri urusan Pribumi "tak bisa lagi dipertahankan".

"Sangat rusak sampai ke akarnya," tulis Prof Davis di akun Twitternya.

Profesor Lester Rigney dari University of South Australia juga menyuarakan hal serupa.

"Votingnya mendukung rasisme kulit putih di Parlemen Australia dalam posisi sebagai Menteri Urusan Pribumi tak dapat dipertahankan," tulisnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perubahan Iklim Pengaruhi Perilaku Semut Dalam Mencari Makan

Berita Terkait