Menteri yang Lempar Wacana Penundaan Pemilu Sebaiknya Direshuffle, Siapa Saja ya?

Minggu, 10 April 2022 – 16:59 WIB
Dokumentasi - Sekjen PBB Afriansyah Noor (kanan) berbincang hangat dengan Gibran Rakabuming Raka. Afriansyah menyarankan presiden mereshuffle para menteri yang memperkeruh stabilitas politik. Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menilai pernyataan menteri dan ketua umum partai politik pendukung pemerintah soal wacana penundaan pemilu, hanya memperkeruh suasana.

Dia lantas mengingatkan para pembantu presiden dan politikus pendukung pemerintah, berhenti menciptakan wacana yang justru membuat kacau stabilitas politik, karena akan mengganggu proses pemulihan perekonomian bangsa.

BACA JUGA: Soal Penundaan Pemilu, Menkominfo: Jangan Ada Kreativitas Berlebihan

“Dalam konstitusi, pemilu diadakan setiap lima tahun sekali dan jabatan presiden hanya dua periode."

"Ini yang harus ditaati, jangan membuat gaduh dengan melempar bola panas tentang wacana penundaan pemilu, itu sudah melanggar konstitusi,” ujar Ferry dalam keterangannya, Minggu (10/4).

BACA JUGA: Legislator PAN: Banyak Masalah di Negara Ketimbang Sibuk Urusi Penundaan Pemilu

Fery kemudian mengajak para menteri dan partai pengusung pemerintah bahu-membahu memberikan solusi yang baik kepada presiden, bukan membebani presiden dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

“Sekarang ini lagi krisis minyak goreng dan BBM naik. Nah, bagaimana para pembantu presiden ini memberikan solusinya, jangan memperkeruh suasana dengan melempar isu penundaan pemilu,” ucapnya.

BACA JUGA: Jokpro 2024 Dukung Penuh Sikap Presiden Jokowi Menolak Penundaan Pemilu

Ferry lebih lanjut mengatakan, wacana penundaan pemilu telah membuat masyarakat terbelah menjadi dua kubu.

Dia menggambarkan hal tersebut sebagai perbuatan mengadu domba masyarakat.

“Ini kan seperti mengadu domba rakyat sendiri,” katanya.

Ferry berharap presiden mengambil sikap tegas tentang kisruh yang sedang bergulir ini agar stabilitas negara terjaga.

Misalnya, dengan segera melakukan reshuffle kabinet, sebab yang ada sekarang ini dinilai kurang produktif, khususnya bidang ekonomi.

“Mungkin perlu adanya reshuffle kabinet, terutama di bidang ekonomi. Kabinet sekarang sepertinya bekerja untuk diri sendiri, bukan untuk presiden."

“Saya mengimbau masyarakat dan mahasiswa agar tetap menyalurkan aspirasi dengan damai, tenang, dan aman, apalagi ini bulan ramadan," pungkas Ferry.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler