Menteri Yasonna Tegaskan Seleksi CPNS Kemenkumham Objektif

Jumat, 13 Oktober 2017 – 23:02 WIB
Menkumham Yasonna H Laoly bersama pada Kakanwil Kemenkumham dalam jumpa pers tentang selekci CPNS 2017 di Jakarta, Jumat (13/10). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengumpulkan seluruh kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham ke Jakarta, Jumat (13/10).

Menkumham juga mengundang Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Ses MenpanRB) guna menegaskan kembali proses penerimaan CPNS Kemenkumham 2017 yang sudah berjalan objektif dan tanpa pungutan liar (pungli).

BACA JUGA: Ini Pesan Menteri Yasonna demi Sambut Hari Dharma Karyadhika

“Hari ini saya mengundang kepala Kanwil Kemenkumham se-Indonesia dan Ses MenpanRB untuk memastikan penerimaan CPNS Kemenkumham sudah berjalan objektif di seluruh daerah,” ujarnya Yasonna dalam konferensi pers usai pertemuan di lantai 18 Gedung Sentra Mulia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Pada pertemuan itu Menkumham juga menyinggung terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-RB) Nomor 24 Tahun 2017 yang merevisi PermenPAN-RB Nomor 22 Tahun 2017 tentang Nilai Ambang Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi CPNS 2017. Menurutnya, PermenPAN-RB baru itu juga demi menjamin proses seleksi 17.526 CPNS Kemenkumham berjalan bersih, transparan, dan tanpa pungli.

BACA JUGA: Kemenkumham Hadirkan Dua Pelayanan di Mal Pelayanan Publik

Karena itu jika ada oknum yang mengklaim bisa meluluskan peserta seleksi CPNS Kemenkumham dengan menjual nama  menteri ataupun kolega dan keluarganya serta pejabat dan kepala Kanwil Kemenkumham, maka harus ditindak. Yasonna mewanti-wanti ke masyarakat agar tak percaya terhadap oknum yang bisa membantu meluluskan peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham.

“Jangan percaya ada orang yang mengaku dapat memasukan lulus CPNS Kemenkumham, walau oknum itu mengaku-ngaku kalau saya adalah opungnya atau saya kakeknya dalam bahasa Indonesia. Oknum itu silakan dilaporkan dan tidak ada pelaksanaan CPNS Kemenkumham melakukan hal itu,” ujar Yasonna.

Menteri asal Sumatera Utara itu menegaskan, proses seleksi CPNS Kemenkumham akan menjadi benchmark bagi 61 kementerian/lembaga lainnya. Yasonna pun memastikan proses penerimaan CPNS Kemenkumham bagi pelamar SMA/sederajat untuk lowongan sipir penjara sampai sekarang masih berjalan dengan baik. 

BACA JUGA: Kemenkumham Kalsel Pantau Lokasi Tes SKB Kesamaptaan CPNS

Dalam kesempatan itu Menkumham juga menjelaskan adanya keluhan pelamar CPNS Kemenkumham untuk jenjang S1 tentang tes yang awalnya akan digelar di Jakarta, tapi kemudian dipindah ke daerah. Menteri Yasonna mengungkapkan, setelah melalui rapat internal dengan panitia pelaksana seleksi CPNS Kemenkumham 2017 pusat maupun daerah, ternyata tes memang lebih baik digelar di daerah agar tak membebani para peserta dengan biaya transportasi.

“Semisal untuk  ongkos pergi  ke Jakarta.  Walau memang ada yang mampu untuk pergi ke Jakarta karena memiliki biaya, lebih baik dilakukan dengan cara desentralisasi saja,” tuturnya. “Dan kami mau pastikan pelaksanaan CPNS Kemenkumham dengan supervisi di daerah,” tambahnya.

Yasonna juga berpesan kepada para kepala Kanwil Kemenkumham se-Indonesia supaya ikut memastikan tidak ada nepotisme dalam pelaksanaan tahapan ujian seleksi Tes Kompetensi Dasar (TKD) melalui Computer Assisted Test (CAT) ataupun Seleksi Kompentensi Bidang (SKB) melalui Tes Kesamaptaan Jasmani jenjang SLTA/sederajat untuk formasi penjaga tahanan.

Yasonna lantas mencontohkan ketika dirinya meninjau lokasi pengukuran tinggi badan bagi pelamar sipir di daerah Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Pelamar dengan tinggi badan yang tidak melampaui mistar berarti tidak memenuhi syarat tinggi.

Sebaliknya, pelamar yang tinggi badannya melampaui mistar pengukur tinggi badan berarti dianggap memenuhi syarat untuk lowongan sipir. “Kalau pelamar tingginya tidak sangkut di pengukur tinggi badan atau kurang, ya good bye my darling,” ucapnya lugas. 

Menkumham menambahkan, para peserta tes CPNS untuk lowongan sipir harus memahami bahwa yang dicari adalah figur yang siap secara jasmani dan rohani dalam bekerja. Harapannya, pegawai yang dihasilkan tidak sekadar cerdas.

“Melainkan juga harus menjadi petugas yang berani dan berintegritas dalam bekerja. Karena harus siap dan berani menghadapi tahanan yang lari dari penjara atau membuat rusuh di dalam penjara,” tuturnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Kunjungi Stan WBP di Trade Expo Indonesia


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler