Menteri Yohana: Saatnya Suara Perempuan Didengar

Kamis, 08 Maret 2018 – 21:38 WIB
Yohana Yembise. Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut menyerukan sekarang waktunya Suara Perempuan Didengar dalam memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret.

Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan kaum perempuan harus mampu menduduki posisi pengambil keputusan jika suaranya ingin didengar.

BACA JUGA: Minta Dinas PPPA Berdiri Sendiri, Yohana Dekati Mendagri

Selama ini pemerintah Indonesia telah berperan dan menyampaikan komitmen dalam forum-forum internasional, seperti dalam Konferensi bertajuk End Violence Solutions Summit di Swedia.

Pada konferensi tersebut, Indonesia yang diwakili Menteri Yohana berperan sebagai negara model dalam penanganan isu-isu kekerasan pada anak dan perempuan.

BACA JUGA: Menteri Yohana Dorong Pemda Ikut Lindungi Perempuan dan Anak

Menteri Yohana juga menjadi pembicara dalam forum Fifth Islamic Conference of Ministers in Charge of Childhood mengenai ketahanan keluarga dalam melindungi perempuan dan anak.

Sebelumnya, Menteri Yohana juga menyempatkan diri berkunjung ke Afghanistan untuk menjadi pembicara dalam "Symposium on the Role and Contribution of Afghanistan Women for Peace" pada 15-16 Mei 2017 lalu.

BACA JUGA: Perusahaan Swasta Jangan Mempekerjakan Anak di Bawah Umur

Dalam agenda tahunan konferensi dunia Commission on the Status of Women (CSW), Menteri Yohana menjadi focal point mewakili Indonesia yang pada tahun 2017 mempunyai tema 'Women’s economic empowerment in the changing world of works'.

"Arah pembangunan Indonesia sesungguhnya sudah sejalan dan bisa menjawab berbagai tantangan untuk mencapai isu prioritas Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030," ujar Mama Yo, sapaan akrabnya, Kamis (8/3).

Indonesia juga masuk dalam sepuluh negara besar ke depan untuk mewujudkan Planet 50:50 di seluruh dunia pada 2030 untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan.

Hal ini didukung oleh kampanye He For She yang menggerakan kaum laki-laki agar mendukung kemajuan perempuan untuk memperoleh akses yang luas di bidang politik, hukum, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

Planet 50:50 dan kampanye He For She merupakan bentuk komitmen dan kepedulian negara yang menyatakan bahwa kaum perempuan merepresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat pembangunan.

Terkait hal tersebut, maka keterwakilan suara perempuan menjadi fokus utama di dalam pengambilan keputusan.

"Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memerjuangkan perubahan positif bagi kaum perempuan khususnya yang menyangkut Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat (APKM) dari pembangunan," pungkas Mama Yo. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana Geram Ada Perawat Lecehkan Pasien


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler