BACA JUGA: Pemimpin Korut Bersedia Berunding
Sabtu (8/5) kemarin, David Cameron mengajak parpol yang dipimpin Nick Clegg itu membentuk pemerintahan koalisiBACA JUGA: Rumah Gadang Digunakan Malaysia di Forum Dunia
Apalagi, Cameron berjanji bakal mengakomodasi tuntutan politik Demokrat Liberal."Dengan hasil pemilu yang seperti ini, para politisi harus berdialog dari hati ke hati, karena masyarakat Inggris membutuhkan negara yang kukuh dan stabil," tandas Clegg, seperti dilansir BBC
BACA JUGA: Badai di Chongqing, 29 Tewas
Saat itu, dia sudah yakin, Cameron akan mengajak dirinya berkoalisi demi menyudahi dominasi Partai Buruh.Sementara, saat Clegg dan Cameron sibuk membahas rancangan koalisi dengan para petinggi partai masing-masing, Perdana Menteri (PM) Gordon Brown bertahan di Downing Street 10Untuk sementara, wacana koalisi Partai Buruh yang dipimpinnya dan Demokrat Liberal harus ditinggalkanSebab, koalisi Konservatif-Demokrat Liberal sedang disusunSebagai ketua parpol yang hanya menempati posisi kedua dengan perolehan 258 kursi di parlemen, Brown hanya bisa menunggu.
Hingga kemarin, pemimpin berusia 59 tahun tersebut masih ngotot mempertahankan jabatannyaDia tetap berpegang teguh pada konstitusi tak resmi Inggris yang menyebut bahwa incumbent dalam hung parliament (situasi parlemen gantung) tetap berhak membentuk pemerintahan"Saya sangat memahami dan menghormati keputusan pemimpin Demokrat Liberal untuk membahas kemungkinan koalisi dengan Cameron," paparnya dengan nada datar, dari kantor PM.
Jika Konservatif dan Demokrat Liberal gagal mencapai kata sepakat dalam proses koalisi tersebut, maka Brown berkesempatan menyusun pemerintahan baruDipastikan, dia juga akan meminang Demokrat LiberalBerbagai tawaran menggiurkan sudah ia siapkan untuk mengajak Demokrat Liberal membentuk pemerintahan koalisiSalah satunya adalah agenda untuk mereformasi sistem pemilu di Inggris dan menjadikannya lebih berimbang.
Konon, Brown mengontak Clegg dan membahas wacana koalisi Buruh-Demokrat Liberal itu pada Jumat (7/5) malam laluTapi, The Telegraph melaporkan bahwa perbincangan telepon itu justru berujung pada umpatan"Nada bicara PM Brown meninggi saat Cleg menyinggung opsi pergantian pemimpin," ujar Jon Sopel, reporter BBC yang sempat mewawancarai narasumber The Telegraph.
Selanjutnya, PM yang belakangan dikabarkan temperamental itu disebut mengumpatDia memberondong Clegg dengan kata-kata kasarMenurut sumber The Telegraph tersebut, begitu mendengar sumpah serapah Brown, Clegg langsung menutup telepon"Sikap PM tersebut justru membahayakan upaya pendekatannya dengan Clegg," ujar sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Usai kejadian itu, konon, Clegg mengatakan bahwa opsi koalisi Buruh-Demokrat Liberal tidak akan pernah terwujud"Sikapnya membuat orang lain enggan bekerjasama dengan dia," keluh Clegg, seperti diungkapkan narasumber The TelegraphNamun, kantor PM sendiri membantah keras laporan tersebutSementara, Demokrat Liberal enggan menanggapi berita itu(hep/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaus Kuning Juga Serang Abhisit
Redaktur : Tim Redaksi