Menunggu Kepastian Sikap PAN, Setia atau Lari ke Penguasa?

Sabtu, 04 Mei 2019 – 21:57 WIB
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tetap setia berada di koalisi partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan, partaunay tidak akan mengingkari kontrak politik yang sudah diteken.

BACA JUGA: Bukan Pendendam, Jokowi Sepertinya Bakal Ajak Prabowo Gabung ke Pemerintahan

"PAN tetap di barisan Koalisi Adil Makmur. Bagaimanapun PAN punya kontrak politik yang kami tanda tangani ketika mengusung Prabowo - Sandiaga dan kami sampaikan ke KPU, itulah kontrak politik," ujar Eddy di DPP PAN Jalan Daksa, Jakarta, Sabtu (4/5).

Di sisi lain, Eddy menyadari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Kang Ace Sebut Prabowo Melakukan Tuduhan Kasar

Hanya saja, kata Eddy, pertemuan Zulkifli dengan Jokowi tidak membahas koalisi. Pertemuan antara kedua tokoh itu banyak membicarakan urusan kenegaraan.

"PAN komit dong (bersama dengan koalisi Prabowo-Sandi)," tegas Eddy.

BACA JUGA: Real Count dari KPU : Jokowi - Maruf Menang 78,12 Persen

BACA JUGA: Rangkul Kubu 01 dan 02, Para Habib Syukuran Kebuli Kambing

Sikap Eddy ini berbanding terbalik dengan keinginan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan. Menurut Bara, potensi partainya berpindah koalisi masih terbuka lebar. PAN masih mungkin bergabung ke koalisi partai pendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf.

"Komitmen kami kan hanya sampai Pilpres, tetapi kami masih menunggu perhitungan KPU. Setelah itu kami punya aktifitas lagi lima tahun ke depan, kontribusi apa yang kami berikan untuk bangsa ini," kata Bara.

Bara menyadari muncul titah dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang terang-terangan menolak opsi partai berlambang matahari itu merapat ke Jokowi - Ma'ruf.

Hanya saja, kata Bara, titah Amien masih bisa dibicarakan. Menurut dia, keputusan politik PAN harus dipikirkan masak-masak dan terbaik bagi partai.

‎"Segala sesuatu akan kami bicarakan, kami ambil keputusan secara rasional. Bukan secara emosional, bukan secara like and dislike," ungkap Bara.

Lagipula, kata dia, PAN memiliki sejarah panjang berada di lingkaran pemerintahan. Bara mengatakan, sepanjang sejarah PAN mayoritas berada dalam pemerintahan. Sejak pelaksanaan Pemilu 1999, PAN selalu rutin masuk partai koalisi pemerintah.

BACA JUGA: Mardani PKS Haramkan #2019GantiPresiden, Umbas: Kemenangan Jokowi Makin Nyata

"Kurun waktu sangat sedikit kami berada di luar pemerintahan," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Aspri tentang Prabowo Menyekolahkan Banyak Orang


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler