Meski Perdana Menteri Tony Abbott ingin meningkatkan iklim bisnis di Australia agar lebih terbuka, tetapi pemerintahnnya dianggap telah kehilangan kepercayaan dari kalangan pebisinis.
Dari survei yang dilakukan oleh Institute of Company Directors, sebuah institut yang berisikan para direktur dan pemilik bisnis, ditemukan bahwa para pemilik bisnis tidak terlalu senang dengan iklim dibawah pemerintahan koalisi pimpinan PM Abbott.
BACA JUGA: Tidak Puas dengan Layanan Online, Konsumen Tuna Netra Tuntut Raksasa Retail Australia
Tingkat kepercayaan mereka telah mencapai titik terendah sejak Tony Abbott terpilih menjadi perdana menteri Australia, tahun lalu.
"Hampir setengah dari pemilik bisnis dan para direktur perusahaan melihat dampak yang negatif dari pemerintahan PM Abbot terhadap bisnis mereka," ujar John Colvin, direktur di Institute of Company Directors.
BACA JUGA: Negara Tetangga Australia Tidak Siap Hadapi Wabah Ebola
Setengah dari para pemilik bisnis dan direktur memberikan penilaian 'buruk' atau 'sangat buruk'
BACA JUGA: Respon Kematian Kuda Araldo, Panitia Melbourne Cup Ubah Prosedur Pengamanan
Menurut Colvin hanya 24 persen dari para pebisnis yang memberikan penilaian yang baik terhadap iklim ekonomi pemerintahan Australia saat ini.
Ia menambahkan iklim yang tidak baik ini disebabkan karena terlalu banyak politik yang terjadi dan pemerintah tidak melakukan sungguh-sungguh langkah refromasi, seperti melakukan restrukturisasi soal siapa yang pas untuk mengambil keputusan.
Namun jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, seperti di bawah kepimpinan Julia Gillard dan Kevin Rudd, kalangan pebisnis juga tidak terlalu memberikan penilaian yang positif.
"Tapi sekarang ini menjadi sulit untuk melakukan bisnis di Australia dan untuk menjadi seorang direktur, karena harus lebih hati-hati dalam melakukan keputusan bisnis dari sebelumnya. Dan ini menyebabkan produktivitas secara keseluruhan menurun," tegas Colvin.
Colvin meminta agar pemerintah Australia lebih memiliki sistem yang efektif dan lebih baik.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seragam Lebih Panjang, Resiko Kanker Kulit Berkurang 9%