Menurut Al Chaidar, Mudah Lacak Pelaku Teror Bakar Mobil, Begini Caranya

Kamis, 07 Februari 2019 – 00:12 WIB
Teror bakar mobil dan sepeda motor masih berlanjut. Motor yang dibakar di Semarang. Foto: Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Pengamat Terorisme Al Chaidar menjelaskan bahwa teror bakar mobil dan motor di sejumlah daerah di Jateng tipis perbedaannya dengan political violence. Namun, masuk dalam kategori terorisme dengan latar belakang pemilu, baik pilpres atau pilkada.

”Dalam ilmu antropologi terorisme ini memang disebut terorisme pemilu,” ungkapnya seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Densus 88 Dilibatkan Ungkap Pelaku Pembakaran Kendaraan di Jateng

Terorisme pemilu ini biasanya dilakukan untuk memicu eskalasi yang lebih tinggi. Artinya, ada tujuan besar, bukan semata-mata melakukan tanpa latar tertentu.

”Kasus semacam ini sering kali seakan-akan dipandang sebagai sesuatu yang sulit atau setidaknya diposisikan semacam itu,” terangnya.

BACA JUGA: Teror Bakar Mobil di Kendal: Terdengar Letupan Api Jelang Pagi

Padahal, sama sekali tidak, kasus teror pembakaran kendaraan itu sama mudahnya dengan pengungkapan kasus terorisme kelompok radikal.

Caranya, dengan antrophologi digital, seperti mendata jam edar handphone di wilayah kejadian. ”Pasca dan pra kejadian bisa diketahui handphone yang berada di lokasi,” tuturnya.

BACA JUGA: Analisis BIN Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor, Jangan Sampai Makin Kacau!

Dia menjelaskan, peredaran handphone ini kemudian bisa dicocokkan identitas pemilik handphone. Yang selanjutnya, dikombinasikan dengan data forensik, seperti bahan peledaknya. ”Misalnya jenisnya apa dan dimana penjualnya. Ini terbilang mudah,” tuturnya.

BACA JUGA: Teror Bakar Mobil di Kendal: Terdengar Letupan Api Jelang Pagi

Namun, entah mengapa saat ini kasus semacam ini diposisikan seperti sesuatu yang egitu sulit. Seperti, kasus teror pimpinan KPK, Novel dan teror orang gila beberapa waktu lalu. ”Maka, dugaan bahwa terhubung dengan politik menguat,” urainya.

Dalam demokrasi ini penegakan hukum tidak lagi equality before the law. Justru, equity before the law yang terjadi. ”Di mata hukum itu setiap orang tidak lagi sejajar, namun setiap orang memiliki nilainya sendiri-sendiri bergantung jabatannya,” jelasnya.

Dia menuturkan bahwa dengan begitu kasus semacam ini bukan lagi tidak bisa diungkap. Tapi, lebih pada mau diungkap atau tidak.

BACA JUGA: Analisis BIN Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor, Jangan Sampai Makin Kacau!

”Kalau pelakunya pemilik kekuasaan tentu tidak diungkap, tapi kalau pelakunya tidak memiliki kekuasaan diungkap. Bisa begitu,” paparnya. (han/bud/idr)

Teror Pembakaran Kendaraan di Kota Semarang

-Kecamatan Ngalityan : 5 kejadian

-Kecamatan Candisari : 3 kejadian

-Kecamatan Pedurungan : 2 kejadian

-Kecamatan Banyumanik : 2 kejadian

-Kecamatan Semarang Barat : 1 kejadian

-Kecamatan Tugu : 1 kejadian

-Kecamatan Semarang Timur : 2 kejadian (1 percobaan gagal)

-Kecamatan Gajahmungkur : 1 kejadian

Jumlah: 17 kejadian

Korban:

Mobil: 11

Pikap: 1

Motor: 6

Jam rawan:

Pukul 03.00-05.00 dan pukul 22.00-24.00

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepergok Anak Kos, Pelaku Teror Bakar Mobil Kabur


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler