Menurut Ammarsjah Purba, Intimidasi yang Dialami Ketua BEM UI Tanda-tanda Neo-Orba

Sabtu, 11 November 2023 – 20:34 WIB
Wakil Ketua Tim Pemenanganan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ammarsjah Purba (Kemeja Hitam). Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba menilai ada indikasi aparat negara melakukan intimidasi seperti yang terjadi pada zaman Orde Baru (Orba). Meski tahapannya masih kecil, tetapi tanda-tandanya sudah mengarah seperti Orba.

Ammarsjah merujuk pada Ketua BEM UI Melki Sedek Huang yang mengaku diintimidasi oleh oknum Polri dan TNI.

BACA JUGA: Ammarsjah Purba Sebut Suasana Politik Kini Mendekati Orde Baru

"Contohnya mahasiswa Universitas Indonesia mendapatkan intimidasi dari aparat kepolisian dengan mendatangi rumah dan meminta keterangan dari ibu mahasiswa tadi. Apa yang terjadi sama seperti yang dialami ibu saya dulu 1998, diancam karena saya aktivis," kata Ammarsjah Purba dalam konferensi pers, Kamis (9/11).

Kemudian, ungkap Ammarsjah, ditemukan peristiwa di Yogya, di mana ada enam polisi datang saat acara relawan Ganjar-Mahfud di Yogya. Padahal sebelumnya sukarelawan sudah memberikan informasi ada kegiatan di sana. Kegiatan semacam itu sifatnya hanya pemberitahuan dan bukan minta izin ke kepolisian.

BACA JUGA: Ganjar Semangati Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Korban Intimidasi

Selain itu, peristiwa pada hari Jumat pekan kemarin di Pasuruan dan juga di kantor DPC PDIP di Surakarta yang didatangi aparat negara dan bertanya-tanya soal kegiatan di kantor.

"Sayang sekali aparat negara dipakai hanya untuk memata-matai semacam itu. Indonesia Jangan sampai masuk fase Neo orba yang kalau itu terjadi maka bisa lebih kejam dari orba," kata dia.

BACA JUGA: Bicara Putusan MK dan Kemunduran Demokrasi, Al Araf Singgung Intimidasi pada Ketua BEM UI

Ammarsjah menjelaskan TPN Ganjar-Mahfud akan membuat edaran di pos-pos kecil untuk jadi tempat pengaduan.

"Kalau ada aparat yang intimidasi dan curang maka videokan, laporkan, lalu viralkan. Ini satu bentuk perlawanan," kata dia.

Karena itu, Ammarsjah berharap media juga ikut menjaga demokrasi supaya tidak set back seperti masa lalu.

"Kalau ada kandidat yang menggunakan segala cara termasuk aparat negara untuk memenangkan satu kandidat maka hal ini terlalu besar pertaruhan untuk bangsa ini," kata Ammarsjah Purba. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua BEM UI Diduga Diintimidasi Aparat, Mahfud MD Beri Peringatan Keras


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler