jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono memuji aksi Presiden Jokowi yang berani blusukan untuk membagikan sembako kepada masyarakat di tengah ancaman virus cororna (Covid-19).
Menurut Arief, langkah Presiden ketujuh RI itu membagi-bagikan sembako kepada masyarakat yang ditemuinya di jalanan, juga menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi masyarakat yang saat ini dalam kesulitan.
BACA JUGA: Gebrakan Luhut Panjaitan Bernuansa Ekonomi, Malah Bikin Repot
"Ini menunjukkan kalau Kang Mas ingin memastikan rakyatnya benar-benar tidak ada sembako di rumahnya. Dan sudah pada makan belum keluarga mereka. Sungguh besar amal beliau untuk masyarakat hingga dengan risiko terserang covid-19 tetapi tetap blusukan membagi sembako di jalan jalan," kata Arief pada Minggu malam (12/4).
Ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini bahkan mendokan supaya amal kebaikan mantan gubernur DKI Jakarta itu dibalas oleh Tuhan YME.
"Ini baru pemimpin yang top markotop, berani mempertaruhan nyawa dan jiwanya untuk masyarakat. Dengan membagi-bagikan sembako di jalan," lanjut Arief.
BACA JUGA: Pemerintah Kebingungan Menangani Wabah Corona, Ini Buktinya
Pihaknya juga menyarankan supaya suami Iriana itu jangan berhenti untuk terus turun ke jalan guna membagikan sembako kepada masyarakat.
"Jika perlu juga membagi-bagikan masker dan APD yang sangat dibutuhkan rakyat dan petugas medis di rumah sakit. Para menteri, gubenur dan bupati perlu mengikuti cara-cara Kang Mas Joko Widodo," pintanya.
BACA JUGA: Said Honorer K2: Kok Tega Sekali Pemerintah Era Jokowi Ini
Saat dimintai tanggapan atas aksi masyarakat yang kecele saat datang ke Istana Bogor pada Sabtu (11/4) malam, karena mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan membagi-bagikan sembako, Arief hanya merespons singkat.
"Nah harusnya Kang Mas jangan dibatalkan dong bagi-bagi sembakonya di Bogor. Agar sekalian bisa sebagai alat ukur kalau di Bogor itu benar-benar bebas dari Covid-19," tandas lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya ini. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam