Menurut Arief Poyuono, M Nuh Penggemar Jokowi, Harus Diberi Bonus

Sabtu, 23 Mei 2020 – 05:45 WIB
Arief Poyuono. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai sosok M Nuh si pemenang lelang sepeda motor listrik yang ditandatangani Presiden Jokowi, tidak bisa dipidana.

Diketahui, warga Jambi itu berani membeli motor listrik tersebut dengan harga Rp2,55 miliar, di konser amal virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo', yang disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi, Minggu (17/5) malam.

BACA JUGA: Andai M Nuh Tak Ikut Lelang, Tidak Mungkin Motor Listrik Laku Rp 2,5 M Lebih

Namun belakangan sosok M Nuh ramai jadi pemberitaan karena dugaan penipuan.

Pasalnya, pria yang belakangan diketahui merupakan buruh bangunan itu tidak sanggup membayarkan uang harga motor listrik hasil lelang yang dimenangkannya.

BACA JUGA: Prof Zainuddin Minta Awal Tahun Ajaran Baru Jangan Januari, Begini Alasannya

Bagi Arief, kejadian itu biasa saja dalam lelang, apalagi lelangnya dilakukan secara terbuka dan virtual.

Artinya tidak ada tatap muka langsung antara pelaku lelang dengan peserta lelang.

BACA JUGA: Tim BIN Terus Bergerak di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya

"Pemenang lelang yang merupakan seorang buruh harian lepas juga tidak bisa dikenakan hukuman, karena buruh itu tidak ada maksud untuk menipu. Kan bisa saja dia menang lelang secara virtual lalu ditawarkan pada orang yang simpatik dengan Presiden Joko Widodo dan punya uang," ucap Arief pada Jumat (22/5).

Ketua umum Federasi Seirkat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini menyebutkan, M Nuh tidak bisa dijatuhi hukuman pidana dengan tuduhan penipuan.

Selain lelang di konser amal itu terbuka, juga tidak ada syarat bagi peserta lelang untuk melakukan penyetoran sejumlah dana terlebih dahulu sebelum dilakukan lelang.

"Seperti lelang di KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ) di mana peserta lelang harus setor sejumlah DP dulu di virtual account. Dan peristiwa ini memaknai kalau M Nuh pemenang lelang itu merupakan masyarakat yang ngefans berat sama Jokowi dan ingin membantu pemerintah dalam konser amal virtual itu," tutur Arief.

Hanya saja M Nuh tidak bisa berkontribusi karena dia cuma seorang buruh harian lepas yang tidak punya cukup uang untuk membantu pemerintahan Presiden Jokowi dalam mengatasi Covid-19.

"Malah seharusnya dia itu disumbang atau dikasih bansos untuk hidupnya," tukas Arief.

Di sisi lain, tambahnya, minimya minat pembeli dalam konser amal virtual yang salah satunya melelang motor yang ada tanda tangan Jokowi, menunjukkan bahwa masyarakat kelas atas atau orang kaya sendiri juga sudah pada sempoyongan dengan dampak Covid-19. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler