jpnn.com - BEKASI - Mukhtar Natsir (24), karyawan perusahaan distributor alat elektronik, CV Murtantes Maju Jaya, tewas terjepit lift di lantai tiga bangunan ruko empat lantai tempatnya bekerja, di Jalan raya Galaxy, Blok A/89D, Jakasampurna, Bekasi Barat.
Terlambat mendapat pertolongan, pemuda yang baru lima bulan bekerja itu pun mengembuskan napas terakhirnya di antara rongga lift dan lantai yang menganga sekita 30 sentimeter. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00, pada saat dia sedang melakukan aktivitas pemindahan barang, Selasa (17/2).
BACA JUGA: Amankan Imlek dengan Operasi Liong Jaya
Petugas keamanan setempat, Bondan (60), mengungkapkan pada saat kejadian, karyawan setempat sempat mendengar suara teriakan dari arah lift barang. ’’Ada suara teriakan dari arah lift, setelah dicari sumber suara ternyata dia sudah terjepit di situ,” ungkapnya.
Pada saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah tertelungkup dengan posisi kaki di atas sementara bagian kepalanya tidak terlihat karena masuk ke dalam rongga yang menganga. Sementara itu, bagian perut korban terjepit di antara sangkar lift dan lantai.
BACA JUGA: Ahok Puji Cara Go-Jek Tingkatkan Pendapatan Tukang Ojek
Seluruh karyawan yang tidak mengetahui bagaimana cara melepas jepitan lift tidak mampu berbuat apa-apa. Akibatnya selang beberapa jam terus terjepit, korban akhirnya meninggal dunia masih dalam kondisi terjepit.
Selanjutnya, karyawan setempat berinisiatif mengikat kaki korban ke besi teralis pintu lift agar jenazah korban tidak tergelincir ke bawah.
BACA JUGA: KAI Siap Bantu Kurangi Kemacetan di Jakarta
Pada awalnya, pemuda asal Mandailing Natal, Sumatera Utara itu hendak menurunkan barang ke lantai dua.
Dia yang pada saat itu bersama Rangga (7), terpeleset dan jatuh tertelungkup. Melihat kejadian itu, Rangga kemudian berteriak dan mengundang perhatian ibunya yang sedang memasak di dapur.
’’Setelah itu ramai karyawan panik, dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Bekasi Kota,” ungkapnya.
Dari keterangan beberapa karyawan yang tidak mau menyebutkan namanya, Rangga diketahui menangis histeris melihat korban terjepit di lantai tiga. Ibunya yang panik mendengar suara teriakan anaknya segera berlari dari lantai empat melalui tangga darurat menuju lantai tiga.
Ketika tiba di lantai tiga, ibu Rangga yang biasa disapa Mbak Min terkejut melihat tubuh Mukhtar terjepit di celah lift. Selanjutnya, perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu segera berlari menuruni tangga ke lantai dasar untuk meminta bantuan.
Mendapatkan laporan dari karyawannya, pemilik ruko sempat memanggil tukang las untuk melakukan evakuasi pada Mukhtar yang sedang terjepit menggunakan alat seadanya. Akan tetapi usaha yang dilakukan itu sia-sia dan Mukhtar yang mengerang kesakitan tak mampu dibebaskan dari jepitan lift. Tubuh korban sendiri baru dapat dievakuasi sekitar 4,5 jam kemudian setelah mendapatkan bantuan dari polisi.
Mendengar kabar adiknya tewas terjepit lift, kakak korban, Saleh (26) berang dan meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan. Saleh yang juga telah lama bekerja di tempat yang sama mengaku ingin menuntut pertanggungjawaban dari bossnya. ’’Harus tanggung jawab kalau perlu dipenjara,” katanya emosi.
Dia mengaku ketika mengadu kepada pihak perusahaan tempatnya bekerja hanya diminta bersabar dan menyelesaikan masalah tersebut dengan solusi kekeluargaan. Dia menilai kondisi lift yang ada di gedung empat lantai itu memang sudah tidak layak sehingga berbahaya jika terus digunakan untuk mengangkut barang.
Dia mengungkapkan, kondisi adiknya sedang dalam tahap pemulihan dan baru masuk tiga hari setelah sebelumnya sakit dan tidak bekerja. Sejak awal bekerja, tambahnya, adiknya masih tinggal bersama bibinya di daerah Kranji, Bekasi Barat. Tetapi setelah bekerja selama dua bulan, adiknya memutuskan untuk tinggal di mess milik perusahaan.
’’Baru tiga bulan tinggal di mess, sebelumnya ikut sama bibinya di Kranji,” paparnya.
Mendapatkan laporan terjadi kasus kecelakaan kerja, pihak kepolisian segera melakukan evakuasi. Namun demikian karena kondisi sulit karena jenazah korban terjepit, setidaknya dalam waktu 1,5 jam jenazah baru berhasil dievakuasi. Selanjutnya, jenazah tersebut segera dilarikan ke RS Kramatjati untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kanit Reskrim Polsek Bekasi Kota, Iptu Supriyanto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kronologis peristiwa meninggalnya korban. Kata dia, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari para saksi dan dari rekaman CCTV. ’’Kami masih mendalami kasus ini untuk mengetahui bagaimana kronologis sebenarnya," ujarnya. (mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ERP Mulai Diterapkan Tahun Ini
Redaktur : Tim Redaksi