jpnn.com - GAYO LUES – Saman (42), warga Sanger Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues, Aceh, menikam istrinya, Hamidar (42), sebanyak delapan kali hingga tewas. Peristiwa keji itu terjadi di areal perkebunan Badak Uken , Dabun Gelang, Kamis (3/3) sekira pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Kota Blangkejeren AKP Sulaiman menjelaskan, lokasi kejadian itu berjarak sekitar 7 km dari tempat tinggal pelaku.
BACA JUGA: Dokter Kandungan Perberat Bidan Dewi
Berdasarkan keterangan dari pelaku saat melapor ke Geuchik Sanger, Ahmad (55), penikaman menggunakan pisau belati.
“Istri saya sudah saya bunuh,” ujar Ahmad mengulang omongan Saman saat lapor setelah menikam istrinya.
BACA JUGA: Diduga Mau Cabul, Sudah Babak Belur Dimassa
“Saat saya tanya menggunakan apa kamu bunuh, dia jawab, menggunakan pisau belati. Pelaku mengatakan hal itu sambil mencabut pisau belati dari pingangnya,” sambungnya lagi. Geucik langsung melaporkan kejadian ke Polsek.
Pada saat itu juga Waka Polres dan Kapolsek kota Blangkejeren berserta anggota didampingi Pasi Intel turun kerumah geuchik. Dari keterangan tersangka Sahaman, korban ditinggalkan di gubuk yang ada di lahan tempat mereka berladang.
BACA JUGA: Sindikat Internasional Sisik Penyu: Dijual Buat Obat Kuat
Bersama Tim, Waka Polres kemudian menuju lokasi perkebunan milik Saman di atas perumahan desa Badak Uken. Lokasi kejadian dari tempat pakir jalan kebun tim harus berjalan kaki sejauh 1,5 km. Sesampai lokasi sekira pukul 10.00 wib terlihat pintu gubuk dalam kondisi terikat.
Saat dibuka, petugas menemukan korban dalam kondisi terlentang dengan luka tusukan di bagian dada dan perut. “Kita langsung olah TKP dan korban dievakuasi ke RSUD. Hasil Visum di dapatakan delapan lukan tusukan di bagian dada dan perut,” ujar AKP Sulaiman.
Kepada Polisi tersangka mengaku tega membunuh istrinya karena terbakar cemburu. Pada malam itu keduanya terbangun dari tidur, saat itu sekira pukul 02.00 WIB. Karena terganggu ada suara seperti menggaruk-garuk dinding gubuknya, lalu keduanya memeriksa suara tersebut.
Saat itu tidak ada apa pun yang terlihat. Namun dalam pikiran Sahman, ada orang yang sedang memberikan kode kepada istrinya untuk keluar mengajak bercinta.
Dari prasangka itu timbullah rasa cemburunya. Tak lama dia bangun kembali sambil mengambil sebilah belati. Tanpa bertanya-tanya lagi, menikam istrinya berkali-kali. Setelah tidak berdaya, mayat istirnya dibiarkan tergeletak di sampingnya.
Sampai menunggu pagi tiba, setelah fajar menyingsing, Saman pergi melapor ke kampung dan menyerahkan diri di rumah sekretaris desa.
Pelaku sendiri sudah berulangkali melakukan kekerasan di rumah tangganya saat kejiwaannya terganggu. Mantan pasien Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh itu pernah berusaha membunuh anak, sulungnya, hanya karena persoalan yang sepele.
Pada 2012 lalu, berdasarkan keterangan, Ahmad, tersangka membacok anaknya yang paling besar, Budi, dari belakang. Persoalanya hanya karena dirinya disuruh berobat kepada orang yang dia tidak sukai.
Sahman juga pernah membanting anaknya nomor dua pada saat dipasung. Peristiwa ini terjadi 13 tahun lalu di Gumpang Kecamatan Putri Betung. Saat itu sang anak sedang belajar merangkak dan mendekatinya ayahnya dalam kondisi terpasung.
“Sang anak yang masih di bawa lima tahun (balita) dibanting dan dibuang ke arah pintu masuk,” sebut adik Iparnya, Azan Yusuf, Kamis (3/3). (yud/min/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Jambret Gaul, Naiknya Motor Sport
Redaktur : Tim Redaksi