jpnn.com, PALANGKA RAYA - Dua pelajar putri berinisial FE (15) dan EA (14) membuat skenario bahwa keduanya diculik dan akan dibunuh dua temannya, SS (16) dan RA (16).
Ancaman itu hanya ingin menakuti orang tua mereka.
BACA JUGA: Dua Siswi SMP Mengaku Diculik dan Hendak Dibunuh, Ternyata...
Mereka beralasan sakit hati karena sering dikekang orang tua saat hendak bergaul dengan teman-temannya.
Namun, SS dan RA justru harus meringkuk dalam sel tahanan Polres Palangka Raya.
BACA JUGA: Pertamina Mulai Siapkan Skenario Jika Ibu Kota RI Pindah ke Palangka Raya
Keduanya dikenakan dugaan penculikan dan membawa lari anak di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Ismanto Yuwono membenarkan penangkapan kedua anak pelajar SMP tersebut.
BACA JUGA: Benarkah Bung Karno Ingin Memindahkan Ibu Kota? Sepertinya Tidak
”Modusnya, korban mengaku seolah diculik karena tidak betah di rumah dan sedang ada masalah dengan orang tuanya,” ujarnya, Senin (17/7).
Ismanto menuturkan, pelaku merupakan teman pria korban. Pelaku mengajak korban jalan-jalan dan menginap di baraknya.
Korban kemudian mengirimkan pesan melalui ke keluarganya, seolah-olah dia diculik disertai ancaman akan dibunuh.
Keluarga korban kemudian melapor ke SPKT Polres Palangka Raya. Laporan itu langsung direspons tim Resmob dan tim CRT Puma Res Palangka Raya.
Saat dilakukan penyelidikan mendalam, aparat berhasil mengamankan pelaku dan korban.
”Kamj dapat laporan Sabtu (15/7) kemarin dan kami amankan Senin (17/7). Setelah diinterogasi, korban korban sakit hati karena tidak diperkenankan keluar rumah atau merasa dikekang keluarga,” katanya.
Ismanto menambahkan, mereka diamankan di Jalan Mendawai dengan barang bukti satu unit ponsel milik RA.
”Saat ini diamankan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut oleh Unit PPA Reskrim Polres Palangka Raya. Namun, kemungkinan akan dilakukan mediasi, tetapi tetap sesuai aturan berlaku,” ujarnya. (daq/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Hal Ini Bikin Palangka Raya Tak Layak Jadi Ibu Kota
Redaktur & Reporter : Ragil