Merasa Dipecah Belah, Konas Menwa Desak Pangdam Brawijaya Minta Maaf

Rabu, 16 Agustus 2023 – 23:39 WIB
Asisten Operasional Konas Menwa Indonesia Emanuel Manche Kota. Foto: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Konas Menwa) mendesak Pangdam V/Brawijaya Mayjen Farid Makruf meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya terkait Menwa tidak tunduk kepada Konas dan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).

Seruan itu disampaikannya dalam "Pembinaan dan Motivasi Komandan Satuan Menwa Mahasurya" di Kantor Dinas ESDM Jawa Timur (Jatim), Kota Surabaya, pada 10 Juni 2023 lalu.

BACA JUGA: Dua Orang jadi Tersangka Kasus Diklatsar Menwa UNS, Polisi Diminta Buru Pelaku Lain

Asisten Operasional Konas Menwa Indonesia Emanuel Manche Kota menyampaikan pernyataan Pangdam Brawijaya tersebut kekeliruan fatal.

Pasalnya, hubungan Menwa dan IARMI saling beririsan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ini seperti dua sisi mata uang.

BACA JUGA: Reaksi Rektor UNS Saat Ditanya Soal Kasus Menwa, Tegas

"IARMI memang sebagai ormas, berbeda dengan Menwa yang bagian dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) sekaligus komponen pendukung pertahanan negara. Namun, IARMI beranggota para alumni Menwa. Artinya, anggota IARMI turut memegang teguh semangat juang 'Widya Castrena Dharma Siddha'. Hanya berbeda medan pengabdian saja dengan Menwa," tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/8).

"Sementara itu, Konas Menwa adalah tingkat organisasi yang berada di pusat, sedangkan di provinsi disebut Komenwa (Komando Resimen Mahasiswa), di kabupaten/kota Kosub (Komando Sub), dan di perguruan tinggi Kosat (Komando Satuan). Dengan demikian, pengarahan yang disampaikan Pangdam Brawijaya dalam forum tersebut sangat keliru. Karenanya, Konas Menwa menuntut Pangdam Brawijaya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, khususnya kepada keluarga besar Menwa," imbuhnya.

BACA JUGA: Ungkap Tradisi Kekerasan di Menwa UNS, Mbak Novaria Sudah Bertemu Tim Khusus

Manche melanjutkan, sekalipun para anggota IARMI sudah berkarier secara profesionel, tetapi banyak yang masih cinta dengan Menwa. Dicontohkannya, dengan bersedia urunan demi keberlangsungan kaderisasi Menwa.

"Untuk mengadakan program pendidikan dan latihan (diklat) atau kaderisasi, Menwa sama seperti organisasi ekstrakampus lainnya, tidak bisa bergerak sendiri, utamanya dalam mengumpulkan biaya. Nah, tantangan ini sering kali teratasi karena adanya support dari para alumni di IARMI," katanya.

Menurut Manche, pernyataan Pangdam Brawijaya tersebut juga memecah belah hubungan erat dan kuat antara anggota dan alumni Menwa.

"Jangan rusak hubungan antar junior dan senior ataupun alumni. baik di Menwa maupun IARMI. Kami tidak butuh itu. Yang kami butuhkan adalah dukungan moral dari TNI," tuturnya.

Manche atas nama Lembaga Menwa juga meminta pimpinan TNI baik KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono agar mengevaluasi para perwira tingginya di bawahnya agar berpegang teguh jangan menyakiti hati rakyat.

"Menwa berharap pimpinan TNI dapat mengevaluasi perwira tingginya yang bermental selalu menyakiti hati rakyat, sebab Menwa dan alumni nya merupakan rakyat. Tolong jangan sakiti hati kami, terlebih kami pun punya andil dalam berjuang merebut kemerdekaan ini," tegasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler