jpnn.com - BALI - Indonesia terbilang sukses dalam menyelengarakan Kejuaraan Dunia Poomsae kedelapan di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, 31 Oktober hingga 3 November 2013. Dari segi prestasi, Indonesia mengalami peningkatan tajam, karena berhasil meraih satu medali emas, satu perak dan lima perunggu, dibanding tahun lalu yang hanya menyabet satu medali perunggu.
Tak hanya prestasi, Indonesia juga cukup sukses menyelenggarakan kejuaraan dunia itu. Hal ini terlihat dari tidak adanya protes peserta yang hadir.
BACA JUGA: Inter Tampil Menawan, Udinese Jadi Korban
"Para peserta pada umumnya puas dengan suasana dan tempat pertandingan yang disediakan panitia pelaksana. Kondisi itu terpantau dari peserta yang tampil dalam pertandingan tidak melakukan protes sedikitpun seusai tampil dalam pertandingan," ujar Ketua Umum PB TI, Letjen (Purn) TNI, Marciano Norman di Nusa Dua, Bali, Minggu (3/11).
Kondisi kondusif di lapangan pertandingan memberikan kenyamanan tersendiri pada para atlet saat tampil dalam pertandingan. Mereka mampu melakukan gerakan yang bagus dengan konsentrasi penuh tanpa ada hambatan sesuatu untuk mengeluarkan jurus-jurus terbaiknya.
BACA JUGA: Indonesia Tanpa Gelar di Kejuaraan Dunia Badminton Junior
Kendati Indonesia sukses dari sisi prestasi, Marciano tetap mengingatkan para atlet nasional yang dipromosikan ke SEA Games XXVII Myanmar agar terus melakukan latihan intensif sepulangnya ke Pelatnas. Harapannya, prestasi yang dihasilkan di kejuaraan dunia jenis poomsae mampu ditingkatkan di SEA Games XXVII Myanmar Desember mendatang.
"Banyak manfaat yang dipetik dari Kejuaraan dunia taekwondo di Bali. Selain meningkatkan prestasi atlet nomor poomsae menuju SEA Games XXVII Myanmar, juga mendapat pengakuan WTF (Federasi Taekwondo Dunia),” pungkasnya.
BACA JUGA: Vettel Menang Tujuh Seri Beruntun
Pada hari terakhir kejuaraan, Indonesia meraih dua medali perunggu lewat tim U-29 dan tim campuran. Di nomor tim U-29 putra, medali perunggu dipersembahkan oleh trio Muhammad Fitracahyanto, Maulana Haidir dan Abdurahman Wahyu.
Trio merah putih ini mengantongi nilai 7,73. Sedangkan medali emas di nomor ini direbut oleh trio Iran (7.76), diikuti trio Taipei (7.71) yang berhak atas medali perak.
Medali perunggu juga diperoleh tim campuran Indonesia yang terdiri dari Sofiudin, Maulana Haidir,Auliya Ramadhan, Kevita Rizkia dan Mutiara Habiba. Di nomor ini Indonesia hanya mampu mengantongi nilai 7,68.
Komandan Pelatnas Indonesia, Airlangga menyebut hasil yang diraih para atlet taekwondo Indonesia itu sudah cukup bagus. "Sejak awal target kita memang satu medali emas.Tapi hasilnya luar biasa kita mampu meraih satu emas, satu perak dan lima perunggu," jelasnya.
Indonesia sendiri akhirnya harus puas berada di peringkat sepuluh. Sedangkan juara umum direbut oleh Korea Selatan dengan 7 emas dan 4 perak. Disusul Vietnam dengan 3 emas, 3 perak dan 5 perunggu dan Filipina 3 emas, 2 perak dan 1 perunggu. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Mulai Khawatirkan Kans Chelsea
Redaktur : Tim Redaksi