jpnn.com - jpnn.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kapasitas produksi mobil yang terpasang secara total saat ini mencapai 1,928 juta unit.
Itu berarti hampir mendekati target yang ditetapkan yakni 2,5 juta unit.
BACA JUGA: 3 Jagoan Nissan Paling Laris Selama 2016
Selain kapasitas terpasang, Airlangga berharap 2,5 juta unit merupakan angka produksi pada 2020.
”Dari angka tersebut, 20 persen diharapkan diperuntukkan pasar ekspor,” harapnya di sela-sela peresmian perakitan lokal perdana Mercedes-Benz New E Class di Wanaherang, Bogor.
BACA JUGA: Di Luar Jepang, Indonesia Pasar Terbesar Daihatsu
Untuk menarik minat investasi dan pasar, pemerintah mendorong pengembangan berbagai produk.
Low cost and green car (LCGC) akan diperluas sehingga semakin bersaing di situ.
BACA JUGA: Segmen LCGC Bakal Dongkrak Pasar Otomotif
”Apalagi, nanti GM (General Motor, Red) Wuling mulai berproduksi pada pertengahan tahun ini,” tuturnya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga sedang mengembangkan mobil pedesaan.
Prototype-nya memasuki uji laik jalan seratus ribu kilometer (km).
”Semacam utility vehicle, tapi masih butuh pengembangan desain,” kata Airlangga.
Kemenperin membuat sistem semacam open sources. Jadi, cetak biru mobil tersebut bisa dibuat di banyak tempat.
”Kemenperin akan buatkan sistem desain, komponen, alternatif variasi produksi. Karena itu, bisa diproduksi di bengkel-bengkel atau karoseri setempat. Sebab, itu adalah kendaraan pedesaan,” jelasnya.
Produsen existing kelas premium seperti Mercedes-Benz diajak turut serta mewujudkan keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai sentra produksi mobil bagi pasar regional.
”Produksi Mercedes berada di Indonesia sejak lama (1978) dan kami mengajak untuk terus berinvestasi di Indonesia,” pinta Airlangga.
Presiden & CEO Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Roelof Lamberts mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia.
”Sejauh ini kami memproduksi kendaraan penumpang di Indonesia. Kami melihat ada peluang baru, tambah volume, dan model baru,” terangnya.
Salah satu rencana Mercedes-Benz pada tahun ini adalah produksi kendaraan niaga.
Kapasitas produksi pabrik mobil di Wanaherang saat ini mencapai enam ribu unit per tahun dengan dua line production.
Utilisasinya baru mencapai 60 persen sehingga ada ruang untuk tambah produksi.
Ruang produksi yang kosong tersebut bakal dimanfaatkan untuk memproduksi jenis truk.
”Kan ada dua kendaraan komersial, off road dan on road. Selama ini masih difokuskan ke off road untuk pertambangan dan loging. Ternyata, situasinya kurang kondusif,” ucap Deputy Director Marketing Communication MBDI Hari Arifianto.
Sebaliknya, pasar kendaraan niaga jenis on road mulai positif seiring dengan fokus pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan potensi perkembangan logistik. ”Marketnya cukup besar,” ujarnya.
Produksi truk dalam negeri Mercy diharapkan terealisasi pada semester pertama 2017.
Dengan begitu, truk itu akan menjadi truk CKD pertama dari Daimler Group di Indonesia. (gen/c16/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Riser ShaDaff Tampil Perkasa di Malaysia
Redaktur & Reporter : Ragil