Di mal Sandton City, Johannesburg, terdapat galeri yang memajang patung-patung para pemain bola dari berbagai negara kontestan Piala DuniaYang menarik, patung-patung kayu itu ternyata buatan Indonesia.
Laporan KURNIAWAN MUHAMMAD, Johannesburg
PENGUNJUNG Sandton City pasti dengan mudah menemukan galeri itu
BACA JUGA: Pria Pemuja Messi
Sebab, lokasinya cukup strategis, di dekat pintu masuk malBACA JUGA: Tiada Ronaldo, Teriaki Deco
Tak terkecuali para suporter dari berbagai negara yang sedang berada di mal itu.Sandton City berada satu kompleks dengan Nelson Mandela Square
BACA JUGA: Gautrain Berbenah Sambut Final
Jika sudah berada di Nelson Mandela Square, umumnya suporter akan masuk ke Sandton City.Selain lokasinya strategis, patung-patung dari kayu yang dipajang itu cukup menarik perhatianSemua menggambarkan para pemain bola, lengkap dengan kostum timnas negara peserta Piala Dunia 2010Patung-patung itu dibuat, yakni semua pemain dalam posisi sikap sempurna, dan di depannya terdapat bola yang siap ditendangYang membedakan hanyalah ukuran tubuh pemain dan kostumnya.
Ada tiga ukuran patung-patung kayu tersebutYang besar bertinggi 1,85 meter, sedang (1,35 meter), dan kecil (80 centimeter)Yang membuat orang tertarik untuk membeli karena patung-patung tersebut dirancang knock down alias bisa dibongkar-pasangJadi, tak perlu khawatir jika ingin membeli yang paling besarSebab, kotak pembungkusnya praktis dan bisa ditenteng.
Beberapa kali Jawa Pos melihat patung-patung itu setiap kali berada di Sandton CityTapi baru Senin (21/6) lalu bahwa patung-patung tersebut ternyata buatan seniman IndonesiaPenjelasan itu diperoleh Jawa Pos dari Taryn Antunes, managing director We Can Travel, sebuah perusahaan yang banyak melakukan ekspor-impor furniture dari berbagai negara.
"Anda dari Indonesia? Tahukah Anda bahwa patung-patung ini dibuat di Indonesia? Saya yang merancang desainnya, lalu di sini tinggal mengecat saja," kata perempuan 21 tahun yang tinggal di Johannesburg ini.
Yang mengagetkan lagi, patung-patung itu telah mendapat lisensi dari FIFA sebagai salah satu produk resmi untuk merchandise Piala Dunia 2010Di Johannesburg, patung-patung tersebut dipasarkan oleh Taryn di 10 tempatSelain Sandton City, juga di Village Walk Sandton, Morningside Shopping Centre Sandton, Hyde Park Bryanston Shopping Centre, Rosebank Shopping Centre-Cresta Shopping Centre, Eastgate Shopping Centre, dan Village View Shopping Centre Bedford ViewTiga tempat lainnya dipasarkan di outlet-outlet milik Taryn dengan label Indique OutletsYakni di Design Quarter Fourways, Benmore Gardens Sandton, dan Killarney Mall Killarney.
Menurut Taryn, patung-patung itu dibuat para seniman (pengrajin) Ubud, BaliKetika ditanya detail lokasi persisnya, dia menolak secara halus"Di Ubud ada dua tempat semacam home industry yang membuat patung-patung iniAda sekitar 300 pengrajin yang terlibat," lanjutnya.
Dia menjelaskan, untuk even sepak bola terakbar ini Taryn memesan 10 ribu patung dari IndonesiaKebanyakan yang berukuran kecil"Dari 10 ribu patung itu, sudah lebih separo yang terjual," katanya bangga"Saya targetkan, Piala Dunia selesai, patung-patung ini sudah habis terjual," lanjut perempuan yang masih lajang itu.
Harganya bergantung ukuran patungYang paling besar dijual dengan harga 2.495 rand (Rp 2.994.000 dengan kurs 1 rand = Rp 1200) per patungUntuk ukuran sedang 1.495 rand (Rp 1.794.000), dan yang ukuran kecil seharga 795 rand (Rp 954.000).
Saat ditanya berapa patung-patung itu dibeli dari Indonesia, semula Taryn enggan menjawab pertanyaan tersebutTapi, setelah didesak, dia akhirnya mau buka rahasia, meski tidak secara detail"Untuk yang ukuran sedang, saya beli dari Indonesia 700 rand (Rp 840.000) per patung," katanya.
Dia mengatakan, sebenarnya bisnis utamanya bergerak di bidang ekspor-impor furniturDia membeli mebel dari tiga negara: Indonesia, Tiongkok, dan India"Furnitur itu saya jual di siniPasarnya bagus," katanya.
Taryn baru tertarik dengan bisnis patung setelah dia berjalan-jalan di Jogja dan Bali, kira-kira dua tahun laluDi Bali, tepatnya di Ubud itulah, muncul ide kreatif Taryn"Saya melihat, para pengrajin patung di Bali sangat rapi dan telaten pengerjaannya," ujar dia.
Bagi Taryn, kondisi itu merupakan peluang bisnis yang menjanjikan di Piala DuniaApalagi, saat itu dia tahu bahwa Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia"Saya lantas bikin desain dan rancangan untuk patung-patung ituKemudian saya pesan di UbudBersamaan dengan itu, saya langsung mengurus izin pemasarannya di FIFA agar patung-patung saya ini bisa dijual sebagai salah satu merchandise resmi dari FIFA," katanya.
Taryn yakin, patung-patungnya itu akan terjual habis hingga akhir Piala Dunia nanti"Ini patung unikBelum ada duanya di Piala DuniaSebagai orang Indonesia, Anda harus bangga dengan patung ini," tandas dia(*/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya pada Statistik
Redaktur : Tim Redaksi