jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akhirnya memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Rokan di Provinsi Riau kepada PT Pertamina (Persero). Hal ini sekaligus memastikan kontrak pengelolaan oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang berakhir Agustus 2021 tak diperpanjang lagi.
Keputusan bersejarah terhadap blok minyak yang sudah dikelola Chevron hampir 50 tahun tersebut disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/7) malam.
BACA JUGA: Ramai Penolakan Perpanjangan Kontrak Blok Rokan, Jonan Cuek
"Mengucap Alhamdulillah, selamat kepada Pertamina setelah diberi amanat oleh pemerintah untuk mengelola Blok Rokan," kata menteri berdarah Minang itu.
Kepercayaan diberikan kepada perusahaan pelat merah tersebut didasari dengan Bonus Tanda Tangan yang disodorkan Pertamina sebesar USD784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti sebesar USD 500 juta atau Rp 7,2 triliun dalam menjalankan tugas eksploitasi migas.
BACA JUGA: Saatnya Keberpihakan Pemerintah kepada Pertamina Diuji
"Besarnya angka tersebut juga membuktikan bahwa finansial Pertamina masih dalam kondisi baik," jelas Achandra.
Terpilihnya Pertamina sebagai pengelola, lanjut Archandra, akan meningkatkan jarak Pertamina terhadap produksi migas nasional. Sejauh ini, secara keseluruhan Pertamina memproduksi migas nasional telah meningkat dari sekitar 23% saat ini, menjadi sebesar 36% pada tahun 2018 dan 39% tahun 2019.
BACA JUGA: Blok Rokan Menggiurkan, Kok Jokowi Mau Kasih Asing?
"Nilai tambah yang dihasilkan dari keputusan ini adalah menjadikan Pertamina sejajar dengan perusahaan minyak dunia yang mampu menguasai 60 persen produksi migas nasional pada tahun 2021," jelasnya.
Blok Rokan sendiri termasuk blok migas yang strategis. Produksi migas di ladang tersebut menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6,220 kilometer ini memiliki 96 lapangan yang menghasilkan minyak yang sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap.
Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menagih Janji Jokowi-JK di Blok Rokan, Pro Asing atau?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam