Mereka Memotong Korban, Menembak Membabi Buta

Jumat, 27 Mei 2016 – 05:58 WIB
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw saat melayat korban bentrok di Timika. Foto: Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw meminta bantuan semua pihak dalam mengungkap pembunuhan sadis yang menimpa Finansius K (40), pada Rabu (25/5) lalu, di Jalan Patimura, Kota Timika, Mimika.

Waterpauw berjanji, kasus ini akan tuntas. “Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari rekan-rekan semua. Jadi siapapun menerima atau mengetahui informasi sekecil apapun baik ciri-ciri atau yang mengenal pelaku untuk menginformasikan kepada anggota saya,” ujar Kapolda pada pertemuan dengan kelompok warga Jalan Pattimura, Kamis (26/5) kemarin.

BACA JUGA: Bentrok di Timika, Sekolah Libur, Pedagang Ketakutan

Menurut Kapolda, beberapa waktu lalu jajarannya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan yang melibatkan dua kakak beradik. Pembunuhan itulah yang memicu bentrok di Timika, dan kemudian mengakibatkan tewasnya Finansius. “Kami butuh waktu, namun dalam waktu dua minggu kami akhirnya berhasil bekuk pelaku yang ternyata pelakunya kakak beradik,” paparnya, seperti dikutip dari Radar Timika.

Kapolda meminta kepada warga untuk menahan diri sehingga jajarannya bisa bekerja dan secepatnya mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Sementara itu, keluarga Finansius, Jhon Karubun dalam pertemuan dengan Kapolda meminta agar polisi mengungkap aksi penyerangan yang mengakibatkan tiga korban yakni satu tewas dan dua terkena luka akibat diserang sekelompok warga. 

BACA JUGA: Kaus Bergambar Palu Arit Seperti Ini Juga Jadi Urusan Polisi

Jhon Karubun, mengatakan peristiwa terjadinya tindakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu,  bermula ketika korban bersama dengan dirinya, sedang duduk di depan rumah dan sedang makan. 

Ketika dia diserang oleh sekelompok warga, mereka tidak punya kekuatan karena saat itu hanya lima orang, melawan sekitar 40-an lebih warga dengan senjata tajam masuk menyerang.

BACA JUGA: Bentrok di Timika, Puluhan Luka, Ratusan Warga Mengungsi ke Gereja

“Saya lihat sendiri di depan rumah saya. Saya mau bagaimana, dua kali mereka masuk, malamnya rumah terbakar. Mereka potong korban (Finansius) dan ada beberapa yang luka juga, akibat terkena parang," ujarnya.

Menurutnya, jarak antara korban dengan dirinya tidak jauh karena saat itu dirinya hanya berusaha untuk menghindar, karena melihat raut wajah kelompok penyerang itu ganas dan siap untuk menyerang. 

Dengan kejadian tersebut, Jhon meminta kepada Kapolda Papua untuk komitmen apa yang pernah dibicarakan tahun 2013 tentang rencana rekonsiliasi. Yang hingga kini tidak digubris, padahal yang dilakukan itu bukan untuk kepentingan pribadi, namuan untuk kepentingan banyak orang. 

Sementara itu mewakili Tokoh Pemuda Kei, Pipo mengatakan kalau dilihat dari setiap kejadian dan rentetan peristiwa yang terjadi selama ini, baik dilakukan oleh warga Kei maupun warga lain, yang ditonjolkan itu warga Kei bukan oknumnya. 

Menurutnya, ada oknum intelektual yang ada di balik kejadian penyerangan yang dilakukan sekelompok warga terhadap warga di Jalan Pattimura. “Malam itu kami di depan toko Reihan tiba-tiba diserang sekelompok warga, yang datang kemudian pergi. Tidak lama kemudian datang dengan konsentrasi massa yang banyak bersama orang orang tertentu hingga masuk ke dalam lorong. Kemudian menembak secara membabi buta, padahal awal kejadian tersebut adalah kriminal murni dan pelaku sudah tertangkap. Tetapi mereka masuk menembaki di dalam,” terangnya.

Menyikapi hal tersebut, Kapolda Waterpauw mengatakan dari beberapa penyampaian warga tersebut, memang ada persoalan yang perlu diselesaikan dengan kehadiran mediator dan fasilitator. Dia pun meminta kepada kelompok pemuda agar tidak keluar, namun tetap berada di areal dan mendengar satu komando dari tokoh, atau orang yang bisa didengar oleh para pemuda.

“Tahan diri dan pemuda ikut dalam komando tokoh yang dipercayakan. Jangan keluar ataupun jangan sampai ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan lagi. Kami akan berusaha selesaikan masalah ini,”terangnya. (rex/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Primitif..Beli Beras bisa Seharian, Lebih Akrab dengan Dukun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler