Meninggalnya seorang pelajar asal Indonesia yang tertimpa pohon tumbang di Adelaide menimbulkan pertanyaan soal pemeliharaan ruang publik dan pohon di Australia.
Masyarakat Indonesia di Australia berduka atas meninggalnya Alifia Soeryo, akrab dipanggil Fia, yang sedang duduk di bawah pohon besar ketika sebagian batang pohon tersebut patah dan menimpanya hingga merenggut nyawanya bulan lalu.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Israel Tembak Ratusan warga Palestina yang Antre Bantuan
Presiden Australia-Indonesia Association (AIA) di Australia Selatan mengatakan dewan kota Adelaide "lalai" karena tidak menebang pohon tersebut.
"Dewan kota harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan menjadikan musibah yang menimpa Fia sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua pohon di sini," kata Julia Wanane.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Satelit Mata-Mata Korea Utara Masih Beroperasi
"Ada begitu banyak taman di Adelaide, dan hal seperti ini bisa terjadi di mana saja dan akan membahayakan warga."
Julia mengatakan meninggalnya Fia, yang berusia 22 tahun ini, seharusnya menjadi peringatan soal pentingnya memastikan kesehatan dan memelihara kondisi pohon.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Jokowi Resmi Berikan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo
"Ini juga akan menjadi kekhawatiran semua orang tua. Situasi seperti ini bisa saja terjadi pada anak-anak mereka."
Pemerintah Kota Adelaide mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan komentar atas insiden tersebut saat penyelidikan sedang berlangsung.
Declan Dwyer, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran Metropolitan di Adelaide mengatakan pohon tersebut baru-baru ini diperiksa oleh dewan kota.
Asosiasi Pemerintah Daerah Australia Selatan mengatakan "dewan melakukan tanggung jawab mengelola pohon dengan sangat serius".
"[Mereka melakukan] penilaian kesehatan rutin dan pemeliharaan pohon-pohon yang mereka rawat untuk meminimalkan risiko," kata juru bicara dari asosiasi tersebut.
"Namun, meski dengan pemeriksaan dan proses yang ketat, alam tidak dapat diprediksi, dan pohon dapat menjatuhkan dahannya tiba-tiba saat cuaca kering dan panas."
Juru bicara dewan mengatakan pihaknya juga menyimpan database pohon-pohon yang berisiko dan mengikuti pedoman pemerintah negara bagian Australia tentang jenis pohon apa yang harus ditanam di daerah tertentu.
Setelah kematian Fia, Departemen Pendidikan Australia Selatan mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan "peringatan bahaya dan meminta sekolah-sekolah untuk memeriksa dan memelihara pohon di lokasi mereka."Terlalu mahal untuk memeriksa setiap pohon
Beberapa pekan setelah kepergian Fia, seorang pria lanjut usia dilaporkan dirawat di rumah sakit setelah tertimpa dahan pohon yang tumbang di salah satu pemakaman terbesar di Adelaide.
Dua insiden terpisah dalam kurun waktu satu bulan ini memunculkan pertanyaan soal keselamatan pohon dan seberapa sering pemeriksaannya dilakukan.
Pada tahun 2019, Mark Hartley, konsultan senior dan pakar pohon dari Arborist Network, serta Jessica Chalk menulis soal kematian di Australia akibat pohon.
Mark mengatakan meski kematian Fia tentu membuat keluarga dan teman-temannya sedih, angka kematian akibat pohon di Australia "relatif kecil".
Ia mengatakan angka kematian tahunan adalah satu kematian per 5 juta orang, atau satu kematian per 10 juta pohon di wilayah perkotaan.
"Lebih banyak orang yang dibunuh binatang di Australia dibandingkan yang terbunuh oleh pohon setiap tahunnya," katanya.
Kemungkinan tewas akibat kecelakaan mobil di jalan raya juga menurutnya jauh lebih besar.
Survei yang dilakukan oleh konsultan pepohonan Treelogic menemukan adanya "persepsi di sebagian masyarakat kalau pohon berbahaya".
"Masyarakat secara keseluruhan memiliki persepsi kalau pohon pasti berbahaya, karena itu ketika seseorang meninggal akibat pohon seolah memperkuat persepsi tersebut," kata Mark.
Mark mengatakan memeriksa semua pohon di Australia adalah hal yang "tidak realistis" karena biayanya yang sangat besar.
"[Kami] mungkin tidak bisa mengamati setiap pohon, atau bahkan pohon di kawasan dengan target tertinggi setiap tahunnya," katanya.
"Juga tidak sebanding dengan risikonya yang kecil, sehingga merasa lebih baik membelanjakan uang itu untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya."Memahami pohon tumbang
Mark mengatakan sebuah pohon yang pangkalnya terbelah, atau cabang besarnya tumbang, biasanya disebabkan oleh kerusakan yang sudah ada dalam pohon itu sendiri.
"Ada juga beberapa penyakit langka yang menyebabkan masalah pada pohon, dan penyakit ini sering kali sangat sulit ditemukan bahkan oleh para ahli tanaman," katanya.
Tim Wardlaw dari ARC Centre for Forest Value di University of Tasmania menggambarkan "risiko yang cukup umum terjadi" dari tumbangnya batang atau cabang pohon.
Seringkali, hal ini terjadi ketika dua batang pohon tumbuh berdekatan tetapi tidak menyatu.
"Masalahnya adalah ketika pohon semakin besar, semakin banyak juga beban di kanopi pohon yang sempit, semua dedaunan dan dahan," kata Dr Tim.
Bagian antar batang yang tidak tertopang menjadi titik terlemah, ujarnya.
Dr Tim mengatakan jika salah satu batang patah, sisi lainnya tidak memiliki penopang struktural, sehingga rentan roboh.
Tapi kedua ahli ini tidak mengatakan ini merupakan penyebab patahnya batang pohon yang menyebabkan Fia meninggal.'Kami akan menghindari taman'
Insiden pohon yang mematikan di Adelaide memicu kekhawatiran di negara bagian lain di Australia.
Felix Tendra, ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) RMIT Melbourne, mengatakan kejadian yang menimpa Fia menimbulkan trauma baginya dan teman-temannya.
"Mungkin kami akan menghindari taman dan cari tempat yang lebih terbuka, yang enggak ada pohon yang gede banget, atau pohon yang berat di sekitarnya," kata Felix.
Selain untuk jogging, Felix mengatakan anggota perhimpunan biasanya sering berkumpul di taman untuk menggelar kegiatan.
"Banyak banget terutama mahasiswa yang ke taman itu buat chill out [bersantai], refreshing dan juga terutama untuk mengerjakan tugas," katanya kepada ABC.
"Tetapi mungkin bisa berisiko, karena kalau misalnya angin di Melbourne kan suka kencang banget."Bagaimana cara menurunkan risiko?
Shane Sody, presiden Adelaide Park Lands Association, mengatakan audit untuk pepohonan di ruang publik memang dilakukan oleh dewan kota.
"Ketika mereka melihat sesuatu yang sepertinya akan jatuh, mereka memangkasnya," katanya.
"Terkadang pemangkasan ini menimbulkan kontroversi, karena orang-orang keberatan jika pohon ditebang atau cabangnya dipotong merasa akan merusak pohon."
Shane berharap "kecelakaan mengerikan dan tragis" yang menimpa Fia tidak akan mengurangi antusias warga untuk menikmati taman-taman di Adelaide.
"Ada begitu banyak manfaat menghabiskan waktu di alam bebas, menghabiskan waktu di ruang hijau terbuka akan meningkatkan kesehatan mental, kesehatan fisik, dan kesejahteraan kita," katanya.
Mark mengatakan untuk mengurangi risiko apa pun, yang bisa dilakukan adalah menghindari berada di dekat pohon saat terjadi badai atau jika cuaca tiba-tiba mendadak.
Ia mengatakan warga juga harus sesekali melihat ke atas dan menjauh dari pohon, jika terdengar suara yang tidak biasa dari atas pohon.
"Tetapi saya ingin mengatakan kepada masyarakat, jangan khawatir, santai dan nikmatilah."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Pilot Australia yang Diculik di Papua Nugini Sudah Dibebaskan