Merger di Industri Telekomunikasi Dinilai Membawa Efek Positif

Senin, 27 Desember 2021 – 14:51 WIB
Ilustrasi penggunaan internet. Foto: Ridha

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Tauhid Ahmad mengatakan merger menjadi salah satu piihan terbaik untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan teknologi, dan efisiensi operasional di zaman disrupsi digital saat ini.

Menurutnya merger di industri telekomunikasi dapat membawa efek positif terhadap informasi dan komunikasi di Indonesia.

BACA JUGA: Indef Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2021 Sulit Tercapai

"Merger ini diharapkan mampu membuat persaingan makin sehat sehingga pada akhirnya konsumen yang akan diuntungkan dari adanya peningkatan dan pengembangan industri telekomunikasi," kata Tauhid dalam keterangan tertulis.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini menuturkan merger tersebut menjadi pilihan terbaik guna menghadapi tantangan ke depan terutama pengembangan 5G. Dia mencontohkan merger antara XL Axiata dengan Axis serta Indosat Ooredoo dengan Tri.

BACA JUGA: Peneliti Indef Ramalkan 4 Hal Ini Bisa Bikin Perekonomian Triwulan III Selamat

Efek positif lainnya, kata Tauhid, merger juga akan memudahkan pemerintah melakukan pengawasan serta sinergi dengan program-program yang dibuat. Misalnya, pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital itu menjadi program pemerintah.

Dengan merger, lanjut dia, kemampuan provider pun meningkat untuk dapat membangun infrastruktur seperti tower dan BTS yang diakibatkan dari adanya efisiensi dan penambahan daya modal dari perusahaan provider.

BACA JUGA: Konsolidasi Industri Telekomunikasi Dinilai Bakal Untungkan Konsumen

"Harapannya adalah mereka dapat membangun di daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet kuat," paparnya.

Sementara itu, Head of Investment Pacific Capital Investment David Manurung menilai maraknya aksi merger operator telekomunikasi ditujukan untuk dapat menciptakan sinergi yang menghasilkan skala ekonomi tertentu.

Selain itu, memperkuat struktur permodalan, meningkatkan ketrampilan manajemen dan karyawan maupun menciptakan peluang ekspansi, baik pada lini produk maupun area pasar yang belum terjangkau.

"Merger antar-perusahaan telekomunikasi merupakan jawaban bagi para pelaku industri untuk merespons kebutuhan modal yang tinggi, terciptanya stuktur biaya yang efisien sekaligus untuk dapat lebih bersaing dengan para kompetitornya," jelas David.

Dengan kehadiran teknologi 5G yang pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada 2019, menurut David, akan menjadi perhatian utama operator telko dalam hal persaingan pasar. 

Perkembangan teknologi 5G akan memfasilitasi perkembangan layanan seperti enhanced Mobile Broadband, streaming Virtual Reality (VR), akses internet super cepat, telemedis, video streaming dengan kualitas 8K, cloud gaming, autonomous car maupun smart home monitoring. 

Di Indonesia, menurut David, teknologi 5G resmi diluncurkan pada akhir Mei 2021. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler