Merinding! Sesajen Dilempar ke Kawah saat Bromo Erupsi

Jumat, 22 Juli 2016 – 05:40 WIB
Warga Tengger melakukan ritual larung sesaji ke kawah Gunung Bromo, Kamis (21/7). Foto: Zainal Arifin/Radar Bromo/JPNN.com

jpnn.com - RITUAL Yadnya Kasodo yang dilakukan masyarakat Tengger, Kabupaten Probolinggo, kali ini penuh sangat mendebarkan. Puncak perayaan kasodo dilakukan saat kawah Bromo tengah erupsi.

Puncak kawah Bromo, sejak sepekan terakhir masih saja menyemburkan material vulkanik, berupa abu dan bau belerang cukup kuat. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat warga Tengger untuk melemparkan sesaji ke kawah Bromo. 

BACA JUGA: Kisah Anak Autis Hilang Dua Kali, Ortu Tanya Paranormal

Sementara di bibir kawah, hujan abu dan pasir tengah terjadi, Kamis (21/7) dini hari.

"Ini merupakan tradisi kami, apapun yang terjadi. Kalau sudah jatuh waktunya, tidak akan bisa diubah, baik dimajukan maupun ditunda,” kata salah satu sesepuh Tengger, Supoyo, kemarin.

BACA JUGA: Ngeri, Bromo Masih Erupsi tapi Pengunjung Makin tak Terkendali

Mantan Kades Ngadisari ini menyebut, sebelum perayaan di tengah erupsi seperti saat ini, masyarakat Tengger juga pernah merasakan yang “lebih parah”. 

Yakni Kasodo saat erupsi, terjadi pada 2004 silam. Ketika itu, status Gunung Bromo pada level tiga atau siaga. Dengan kondisi kepulan asap lebih pekat dan tebal. Begitu pula hujan pasir yang terjadi di sekitar kawah, dengan radius aman sekitar 2,5 kilometer.

BACA JUGA: Bocah Pecandu Lem Dikirim ke Pesantren

“Waktu itu kami tetap naik ke kawah dan melakukan ritual Kasodo (lempar sajen ke kawah). Tidak terjadi apa-apa waktu itu,” sergahnya. 

Hingga kini pun, lanjutnya, warga merasa sangat aman untuk melakukan ritual lempar sajen ke kawah Bromo. 

Hal senada pun diungkapkan oleh Martais (60), warga Desa Jetak, Kecamatan Sukapura. Kasodo, menurutnya, sebagai barokah dari sang Hyang Widi kepada warga Tengger. Sebab, tradisi seperti ini,hanya ada di wilayah Tengger. 

Prosesi lempar sajen ke kawah Bromo pun menarik ribuan wisatawan. Mulai dari domestik maupun turis asing. 

Ari Zainal (37), asal Mojokerto mengaku sangat senang ketika datang pada perayaan kasodo tahun ini. Ketika fajar menyeruak di ujung timur, asap erupsi Bromo tampak cukup mempesona.

“Tapi tadi sempat ketakutan, waktu naik ke puncak kawah. Karena di sana, ternyata hujan abu dan bau belerang sangat kuat. Kami pun kembali turun karena takut terjadi apa-apa,” tandasnya. (py/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler