Mertua Senang, Istri Pasrah

Minggu, 09 Oktober 2011 – 15:51 WIB

KABAR penangkapan Heru Komarudin alias Haekal alias Udin malah disambut gembira oleh pihak keluarga istriIskandar, 67, mertua Heru, mengatakan, dengan penangkapan Heru, kemungkinan bakal terjadinya peristiwa lebih buruk bisa dihindari.
 
"Saya belum tahu bahwa mantu saya ditangkap polisi

BACA JUGA: Lima Penagih Utang Citibank Segera Sidang

Kalaupun benar ditangkap, saya bersyukur karena saya khawatir dia akan melakukan hal yang tidak baik, yang dapat menyusahkan polisi dan meresahkan masyarakat
Selain itu juga semakin meringankan kerja polisi yang selama ini mencari mantu saya," kata Iskandar kepada Radar Cirebon (JPNN Group) di rumahnya, Jl Kapten Samadikun, Gang Sinar Harapan, Kelurahan  Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, kemarin (8/10).
 
Secara terus terang, Iskandar mengakui bahwa dirinya berbeda pandangan dengan Heru tentang jihad

BACA JUGA: Polisi Bongkar Sindikat Trafficking Indramayu-Kuching

"Pernah saya tanya soal jihad ke Heru
Tapi, dia mengatakan bahwa Islam saat ini sedang dalam keadaan terancam

BACA JUGA: Pengganti Sultan Diupayakan Tetap dari Internal

Kemudian saya jelaskan, jihad itu adalah bekerja keras untuk menafkahi keluargaBukan itu saja, saya juga pernah mengkritik Heru tentang jenggotnyaSaya bilang ke dia bahwa jenggotnya itu seperti kambing," ungkapnya.
 
Iskandar menerangkan, selama ini Heru bekerja sebagai pedagang asongan, menjual aksesori handphone, di kereta api jurusan Cirebon"JakartaDia juga mengaku sejak awal tidak setuju jika putrinya, Retno, diperistri Heru"Sejak awal saya nggak suka dan tidak menyetujui jika Retno menikah dengan HeruKarena anak saya terus memaksa, ya saya terpaksa restuin," ucap Iskandar
 
Setelah menikah, lanjut Iskandar, mereka pindah ke rumah kontrakan di Kampung Dukuh Semar, CirebonMeski demikian, Heru kadang-kadang masih datang ke rumah Iskandar untuk menjemput istrinyaNamun, dia hanya duduk menunggu di depan rumah dan tidak mau masuk

"Kalau ngobrol pun hanya seperlunyaBegitu ada peristiwa bom di Cirebon, Heru tidak ada kabar lagiRetno sih pulang ke siniSampai sekarang, anaknya sudah lahir dua minggu lalu, dia belum pernah datangApalagi berkomunikasi dengan istrinya melalui HP ataupun surat," paparnya.
 
Iskandar mengenal Heru sebagai orang yang tertutup dan tidak suka bergaul"Penampilannya sih biasa saja, berjenggot dan pakai pakaian biasaDia orangnya tertutup sekaliSama warga di sini saja dia nggak pernah menyapa atau ngobrol," bebernya.
 
Sementara itu, Retno, 21, perempuan yang dinikahi Heru Komarudin pada November 2010, mengatakan sudah mengetahui bahwa suaminya ditangkap Densus 88 Mabes Polri melalui pesan singkat dari rekannya"Kalau sudah tertangkap, mau apa lagi? Saya sebagai istri hanya bisa pasrah dan terima kenyataannya dan sedih mendengar berita ini," ucapnya.
 
Saat ditanya soal hubungan suaminya dengan jaringan teroris bom Cirebon, Retno menyatakan masih belum percaya suaminya terlibat kasus terorisme"Musola (salah seorang tersangka teroris Cirebon, Red) adalah kakak ipar suami sayaMemang mereka sering ketemu dan ngobrolKalau ngobrol serius, itu pun bukan di rumah kontrakan, tapi di tempat lainSuami saya nggak tahu soal terorisYang memberi tahu berita di TV saat Mapolresta Cirebon dibom juga sayaSama Moh Syarif (pelaku bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon, Red) juga nggak begitu akrab," jelas Retno yang baru dua minggu melahirkan Usman Azam Abdillah, anak pertamanya dengan Heru(rdh/jpnn/c9/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Ormas Atur Keberadaan LSM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler