jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar ketika diminta memetakan kekuatan dua kandidat pemilihan presiden di Jawa Barat. Menurutnya, ada empat faktor utama yang mendorong potensi kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Faktor pertama adalah peran kepala-kepala daerah. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sendiri mendukung dan jadi tim pemenangan untuk Jabar. Ditambah bupati dan walikota juga berasal dari parpol Koalisi Merah Putih," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (8/7).
BACA JUGA: Rustriningsih tak Pernah Ragu Dukung Prabowo
Kedua, kampanye yang dilakukan timses Prabowo-Hatta lebih efektif menarik simpati warga provinsi ini. Sebaliknya, timses kubu Jokowi dinilai telah kehilangan inovasi.
Ketiga, mesin-mesin parpol koalisi pendukung Prabowo sudah bekerja hingga tingkat bawah. Akbar juga menunjukkan solidnya parpol koalisi merah putih, seperti minimnya berita perpecahan sikap elit parpol di Jabar. "Minim, bahkan bisa jadi tidak ada," terangnya.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Terjunkan Saksi di TPS Cegah Kecurangan
Faktor keempat, peran media telah dimaksimalkan untuk menggalang dukungan. Ini turut mempengaruhi persepsi dan keputusan pemilih.
Merujuk temuan Pusat Kajian dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Pada survei terakhir atau yang kelima, elektabilitas khusus di Jawa Barat Prabowo-Hatta mencapai 52,22 persen sedangkan Jokowi-JK 38,89 persen.
BACA JUGA: Swing Voters Diklaim Condong ke Prabowo
Secara nasional, tingkat keterpilihan Prabowo juga lebih unggul di angka 47,93 persen. Sedangkan Jokowi hanya 43,05 persen. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberitaan di TV tak Banyak Dongkrak Elektabilitas Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi